Relawan Medis Akan Salurkan Obat-obatan ke Gaza
A
A
A
JAKARTA - Serangan militer Israel terhadap Palestina di wilayah Gaza sejak dua pekan lalu, telah menewaskan 200 lebih warga dan ribuan luka-luka. Sejumlah bangunan dan fasilitas umum tidak luput dari bom udara militer Israel, termasuk juga rumah sakit.
Akibatnya, obat-obatan dan alat-alat kesehatan sangat dubutuhkan untuk menolong pasien di rumah sakit. Tindakan sepihak militer Israel yang menyerang warga Gaza tersebut, banyak mendapat respon dari masyarakat dunia.
Tak terkecuali lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap permasalahan kemanusiaan, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Ketua Umum BSMI Muhammad Djazuli Ambari mengatakan, sebagai lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap permasalahan kemanusiaan, akan menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina dalam waktu dekat.
"Kami akan menerjunkan tim relawan medis spesialis serta menyalurkan obat-obatan, alat-alat kesehatan, kebutuhan logistik, ambulans, dan dana tunai," ujar Djazuli di Kantor BSMI, Jalan Condet Raya Nomer 8, Jakarta Timur, Jumat (18/7/2014) petang.
Ia mengatakan, tim relawan yang akan diberangkatkan berjumlah 10 orang, terdiri dari dokter anastesi, spesialis orthopedi, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, kesehatan masyarakat, ahli logistik, dan penerjemah.
Sementara penyaluran bantuan obat-obatan dan alat kesehatan merupakan kebutuhan mendesak dari pihak Rumah Sakit Shifa di Gaza. Djazuli menyebutkan, permintaan bantuan ini secara resmi dikirim oleh pihak RS Shifa melalui surat elektronik ke pihak BSMI dan merupakan bagian dari kerja sama yang sudah terjalin sejak tahun 2009.
"Penyaluran bantuan ini merupakan respon dari BSMI atas kondisi terkini Palestina yang luluh lantak setelah digempur secara membabibuta oleh pihak Israel," ujar Djazuli.
Hingga saat ini BSMI masih terus menggalang dana melalui cabang-cabangnya di seluruh Indonesia untuk dibelikan obat-obatan dan alat kesehatan yang diperlukan, khususnya bagi RS Shifa dan rumah sakit lain yang tersebar di Gaza.
Djazuli berharap, dengan penyaluran obat-obatan dan alatvkesehatan ini mampu membantu operasional medis rumah sakit dalam menangani pasien dan mengurangi jumlah korban di Gaza.
Sementara itu, BSMI secara tegas juga menyatakan sikap mengutuk dan menuntut dihentikannya agresi yang dilakukan Israel terhadap rakyat Gaza. BSMI juga meminta pemerintah Mesir dapar mempermudah jalur keluar-masuk bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang menjadi korban.
"Serangan militer Israel terhadap masyarakat sipil tersebut sangat tidak bisa ditolerir secara hukum, hak asasi manusia, etika, serta secara budaya dan agama," tuntas Djazuli.
Akibatnya, obat-obatan dan alat-alat kesehatan sangat dubutuhkan untuk menolong pasien di rumah sakit. Tindakan sepihak militer Israel yang menyerang warga Gaza tersebut, banyak mendapat respon dari masyarakat dunia.
Tak terkecuali lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap permasalahan kemanusiaan, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Ketua Umum BSMI Muhammad Djazuli Ambari mengatakan, sebagai lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap permasalahan kemanusiaan, akan menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina dalam waktu dekat.
"Kami akan menerjunkan tim relawan medis spesialis serta menyalurkan obat-obatan, alat-alat kesehatan, kebutuhan logistik, ambulans, dan dana tunai," ujar Djazuli di Kantor BSMI, Jalan Condet Raya Nomer 8, Jakarta Timur, Jumat (18/7/2014) petang.
Ia mengatakan, tim relawan yang akan diberangkatkan berjumlah 10 orang, terdiri dari dokter anastesi, spesialis orthopedi, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, kesehatan masyarakat, ahli logistik, dan penerjemah.
Sementara penyaluran bantuan obat-obatan dan alat kesehatan merupakan kebutuhan mendesak dari pihak Rumah Sakit Shifa di Gaza. Djazuli menyebutkan, permintaan bantuan ini secara resmi dikirim oleh pihak RS Shifa melalui surat elektronik ke pihak BSMI dan merupakan bagian dari kerja sama yang sudah terjalin sejak tahun 2009.
"Penyaluran bantuan ini merupakan respon dari BSMI atas kondisi terkini Palestina yang luluh lantak setelah digempur secara membabibuta oleh pihak Israel," ujar Djazuli.
Hingga saat ini BSMI masih terus menggalang dana melalui cabang-cabangnya di seluruh Indonesia untuk dibelikan obat-obatan dan alat kesehatan yang diperlukan, khususnya bagi RS Shifa dan rumah sakit lain yang tersebar di Gaza.
Djazuli berharap, dengan penyaluran obat-obatan dan alatvkesehatan ini mampu membantu operasional medis rumah sakit dalam menangani pasien dan mengurangi jumlah korban di Gaza.
Sementara itu, BSMI secara tegas juga menyatakan sikap mengutuk dan menuntut dihentikannya agresi yang dilakukan Israel terhadap rakyat Gaza. BSMI juga meminta pemerintah Mesir dapar mempermudah jalur keluar-masuk bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang menjadi korban.
"Serangan militer Israel terhadap masyarakat sipil tersebut sangat tidak bisa ditolerir secara hukum, hak asasi manusia, etika, serta secara budaya dan agama," tuntas Djazuli.
(maf)