Cegah Konflik, Pengumuman Pemenang Pilpres Malam Hari
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) disarankan mengumumkan hasil pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 pada malam hari.
Langkah itu bisa dilakukan untuk menghindari konflik atau hal yang tidak diinginkan dari pendukung pasangan capres yang tidak terima dengan penetapan itu.
"Memang sebaiknya malam, supaya perut kita semua masih berisi, dan sedikit ngantuk-ngantuk, dan saat itu pergi kepotong tarawih dan lainnya," ujar mantan Rektor Universitas Indonesia Gumilar Sumantri dalam sebuah diskusi di Gallery Cafe, Cikini, Jakarta, Jumat (18/7/2014).
Ia berharap tak ada keributan ataupun konflik pada penetapan pasangan capres oleh KPU, ketika pengumuman 22 Juli 2014. Dirinya pun lebih menyarankan agar pendukung capres mau mengawal suara Pilpres 2014, ketimbang turun ke jalan.
Lanjut Gumilar, agar pihak yang kecewa dengan keputusan KPU bisa menggunakan jalur sesuai perundang-undangan. "Imbauan saya sebagai ilmuan, mari cermati, jaga, kawal apa yang dilakukan mulai dari KPUD hingga KPU pusat. Kalau tidak puas gunakan koridor yang ada yaitu MK (Mahkamah Konstitusi)," tegasnya.
Terakhir, Ia menginginkan agar siapapun presiden dan wakil presiden yang terpilih bisa didukung oleh semua pihak. "Siapapun jadi presiden, Oktober dilantik, lalu Januari sudah (menghadapi) masyarakat ekonomi asean, belum lagi masalah atasi kemiskinan, soal pendidikan, masalah kesehatan," tuntasnya.
Langkah itu bisa dilakukan untuk menghindari konflik atau hal yang tidak diinginkan dari pendukung pasangan capres yang tidak terima dengan penetapan itu.
"Memang sebaiknya malam, supaya perut kita semua masih berisi, dan sedikit ngantuk-ngantuk, dan saat itu pergi kepotong tarawih dan lainnya," ujar mantan Rektor Universitas Indonesia Gumilar Sumantri dalam sebuah diskusi di Gallery Cafe, Cikini, Jakarta, Jumat (18/7/2014).
Ia berharap tak ada keributan ataupun konflik pada penetapan pasangan capres oleh KPU, ketika pengumuman 22 Juli 2014. Dirinya pun lebih menyarankan agar pendukung capres mau mengawal suara Pilpres 2014, ketimbang turun ke jalan.
Lanjut Gumilar, agar pihak yang kecewa dengan keputusan KPU bisa menggunakan jalur sesuai perundang-undangan. "Imbauan saya sebagai ilmuan, mari cermati, jaga, kawal apa yang dilakukan mulai dari KPUD hingga KPU pusat. Kalau tidak puas gunakan koridor yang ada yaitu MK (Mahkamah Konstitusi)," tegasnya.
Terakhir, Ia menginginkan agar siapapun presiden dan wakil presiden yang terpilih bisa didukung oleh semua pihak. "Siapapun jadi presiden, Oktober dilantik, lalu Januari sudah (menghadapi) masyarakat ekonomi asean, belum lagi masalah atasi kemiskinan, soal pendidikan, masalah kesehatan," tuntasnya.
(maf)