Ketua DKPP Ajak Masyarakat Menahan Diri Sikapi Pilpres

Minggu, 13 Juli 2014 - 00:28 WIB
Ketua DKPP Ajak Masyarakat...
Ketua DKPP Ajak Masyarakat Menahan Diri Sikapi Pilpres
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengajak semua pihak untuk memanfaatkan momentum Ramadan untuk belajar menahan diri dalam menyikapi suasana pasca pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 yang semakin panas.

"Alhamdulillah kita telah melaksanakan pilpres dalam suasana bulan puasa. Mari kita menggunakan momentum ini untuk menahan diri dan lebih toleran serta mengurangi konflik, meredakan ketegangan dan percayakan seluruh tahapan rekapitulasi yang nanti secara resmi akan ditetapkan oleh KPU," ujar Jimly di kediamannya, Pondok Labu Indah, Jalan Margasatwa Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7/2014) malam.

Seandainya ada pihak yang merasa tidak puas, Jimly mengatakan, pihak tersebut bisa menggunakan langkah banding di Mahkamah Konstitusi (MK). Hanya saja, menurutnya yang harus diingat adalah komitmen seluruh penyelenggara pemilu untuk bekerja secara profesional.

"Kita, seluruh penyelenggara pemilu baik KPU, Bawaslu, harus membuktikan kita bekerja profesional dan tidak berpihak. Jika kali ini kita dapat buktikan kita bersih, maka ke depan kita akan dapat lalui proses berdemokrasi yang lebih berat lagi," tegasnya.

Mantan Ketua MK itu menyarankan kepada kedua kubu untuk dapat menerima hasil pilpres. Kepada pihak yang kalah, ia mengimbau agar menjadi yang pertama mengucapkan selamat kepada pasangan yang menang.

"Kalau bisa, saat sudah ditetapkan nanti, saya kira bagus yang kalah mengucapkan selamat kepada yang menang. Karena hal itu akan memudahkan proses rekonsiliasi pasca pilpres. Baru kali ini Indonesia mengalami pilpres dengan dua kandidat yang sama kuat. Seolah-olah rakyat menjadi terbelah dua. Kalau bangsa Amerika sudah terbiasa, kita baru kali ini, harus ekstra hati-hati," ujar dia.

Jimly menambahkan, kedua kubu harus lebih menahan diri menyikapi hasil hitung cepat. Ia menyarankan agar kedua kubu merayakan kemenangan secara berlebihan.

"Ucapkan selamat saja, para pendukung supaya ditenangkan, ini penting bagi pelajaran berdemokrasi. Kalau lancar ini catatan terbesar dalam sejarah demokrasi, kalau berhasil demokrasi kita menjadi semakin matang," tuntasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1709 seconds (0.1#10.140)