Masa Tenang Pilpres yang Tak Sepenuhnya Tenang
A
A
A
JAKARTA - Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 sudah memasuki masa tenang. Namun, Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) menilai masa tenang ini sejatinya tidak sungguh-sungguh tenang.
Direktur Sigma Said Salahudin mengatakan, aktivitas kampanye terselubung masih banyak terjadi memasuki masa tenang. Berdasarkan penelusurannya, modelnya bermacam-macam.
"Seorang kawan siang tadi melaporkan kepada saya kalau dia menemukan ada orang-orang tidak dikenal yang aktif mendatangi kelompok-kelompok pengojek motor di Jakarta untuk mengkampanyekan pasangan tertentu," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Senin (7/7/2014).
Ia menuturkan, sekelompok orang tak dikenal itu berusaha keras meyakinkan para tukang ojek agar memilih capres-cawapres yang didukungnya. Tidak hanya satu pangkalan ojek, mereka mendatangi beberapa pangkalan sekaligus.
"Membaca modusnya, saya tidak yakin mereka itu hanya sekadar simpatisan. Besar kemungkinan mereka adalah orang-orang yang memang dilatih oleh timses pasangan tertentu untuk mendatangi komunitas-komunitas tertentu di masa tenang ini," tandasnya.
Kata Said, ada juga laporan lain yang diterimanya dari Tangerang, di pagi hari warga menemukan selebaran tentang pasangan capres-cawapres tertentu yang tergelatak di halaman atau teras rumah warga.
Kuat dugaan selebaran itu didistribusikan di malam hari saat warga sedang beristirahat, sehingga tidak diketahui siapa yang meletakannya di halaman rumah warga.
"Praktik semacam ini saya kira akan berlanjut sampai dengan tanggal 9 juli nanti," pungkasnya.
Direktur Sigma Said Salahudin mengatakan, aktivitas kampanye terselubung masih banyak terjadi memasuki masa tenang. Berdasarkan penelusurannya, modelnya bermacam-macam.
"Seorang kawan siang tadi melaporkan kepada saya kalau dia menemukan ada orang-orang tidak dikenal yang aktif mendatangi kelompok-kelompok pengojek motor di Jakarta untuk mengkampanyekan pasangan tertentu," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Senin (7/7/2014).
Ia menuturkan, sekelompok orang tak dikenal itu berusaha keras meyakinkan para tukang ojek agar memilih capres-cawapres yang didukungnya. Tidak hanya satu pangkalan ojek, mereka mendatangi beberapa pangkalan sekaligus.
"Membaca modusnya, saya tidak yakin mereka itu hanya sekadar simpatisan. Besar kemungkinan mereka adalah orang-orang yang memang dilatih oleh timses pasangan tertentu untuk mendatangi komunitas-komunitas tertentu di masa tenang ini," tandasnya.
Kata Said, ada juga laporan lain yang diterimanya dari Tangerang, di pagi hari warga menemukan selebaran tentang pasangan capres-cawapres tertentu yang tergelatak di halaman atau teras rumah warga.
Kuat dugaan selebaran itu didistribusikan di malam hari saat warga sedang beristirahat, sehingga tidak diketahui siapa yang meletakannya di halaman rumah warga.
"Praktik semacam ini saya kira akan berlanjut sampai dengan tanggal 9 juli nanti," pungkasnya.
(kri)