Mulai 6 Juli, Pengamanan Pilpres Masuk Siaga Satu
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan mulai Minggu 6 Juli 2014, status pengamanan sudah masuk pada tahap siaga satu.
"Tanggal 6 Juli kami siaga satu untuk persiapan pengamanan dan untuk melakukan operasi, " ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/7/2014).
Sutarman mengatakan dalam memasuki tahap tersebut, pihaknya telah melakukan pengecekan persiapan di masing-masing Polda melalui video conference.
"Kami mengecek kembali kesiapan Polda,tinggal dua hari kampanye lalu hari tenang," ujarnya.
Kepolisian akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut dan bekerjasama dengan semua stakeholder. Termasuk penyelenggara pemilu untuk melaksanakan pemilu dengan baik sampai dengan distribusi logistik.
Sutarman juga mengatakan sudah memetakan daerah yang rawan terjadi konflik saat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli. "Kepala BIN kemarin menyampaikan daerah rawan di Jogja, di Jawa dan sekitarnya. Di Poso, Papua dan daerah lain," katanya.
Kapolri juga berpesan kepada pendukung kedua capres untuk menyampaikan ketidakpuasan melalui jalur hukum, tidak dengan cara-cara yang meresahkan.
Dengan menyampaikan sesuai dengan jalur hukum, Polri siap melakukan penyelidikan. "Tidak disampaikan sendiri seperti TV One kemarin," ujarnya.
"Tanggal 6 Juli kami siaga satu untuk persiapan pengamanan dan untuk melakukan operasi, " ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/7/2014).
Sutarman mengatakan dalam memasuki tahap tersebut, pihaknya telah melakukan pengecekan persiapan di masing-masing Polda melalui video conference.
"Kami mengecek kembali kesiapan Polda,tinggal dua hari kampanye lalu hari tenang," ujarnya.
Kepolisian akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut dan bekerjasama dengan semua stakeholder. Termasuk penyelenggara pemilu untuk melaksanakan pemilu dengan baik sampai dengan distribusi logistik.
Sutarman juga mengatakan sudah memetakan daerah yang rawan terjadi konflik saat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli. "Kepala BIN kemarin menyampaikan daerah rawan di Jogja, di Jawa dan sekitarnya. Di Poso, Papua dan daerah lain," katanya.
Kapolri juga berpesan kepada pendukung kedua capres untuk menyampaikan ketidakpuasan melalui jalur hukum, tidak dengan cara-cara yang meresahkan.
Dengan menyampaikan sesuai dengan jalur hukum, Polri siap melakukan penyelidikan. "Tidak disampaikan sendiri seperti TV One kemarin," ujarnya.
(dam)