SBY Minta Polri dan TNI Tak Remehkan Situasi Pilpres
A
A
A
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada seluruh jajaran Polri dan TNI agar tidak menganggap ringan situasi sekarang ini menjelang Pilpres 2014.
Hal itu merupakan salah satu dari tujuh instruksinya usai memimpin rapat kabinet terbatas bidang politik, hukum dan keamanan (Polhukam) di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
"Saya minta jajaran Polri dan TNI tidak menganganggap ringan situasi, tidak underestimate," ujar Presiden SBY.
Menurut dia, lebih baik jajaran Polri dan TNI siap menghadapi situasi apapun yang bisa terjadi. "Bahwa dengan izin Allah ternyata situasinya baik, normal dan terkendali kita syukuri, kalau ada gangguan tiba-tiba maka negara siap polri dan TNI siap untuk respons dan atasi masalah itu demi situasi keamanan dalam negeri," katanya.
Hadir dalam ratas kali ini diantaranya Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Sutarman, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Kemudian, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Menkumham Amir Syamsuddin, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Jaksa Agung Basrief Arief dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
Lebih lanjut, SBY mengatakan bahwa situasi keamanan dan ketertiban dalam negeri menjelang pilpres saat ini, masih terjaga dengan baik meskipun suhu politik terkadang menghangat.
Hal itu dikatakannya, setelah menerima laporan dari Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan dilengkapi oleh Mendagri Gamawan Fauzi, Kepala BIN Marciano Norman, Kapolri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Hal itu merupakan salah satu dari tujuh instruksinya usai memimpin rapat kabinet terbatas bidang politik, hukum dan keamanan (Polhukam) di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
"Saya minta jajaran Polri dan TNI tidak menganganggap ringan situasi, tidak underestimate," ujar Presiden SBY.
Menurut dia, lebih baik jajaran Polri dan TNI siap menghadapi situasi apapun yang bisa terjadi. "Bahwa dengan izin Allah ternyata situasinya baik, normal dan terkendali kita syukuri, kalau ada gangguan tiba-tiba maka negara siap polri dan TNI siap untuk respons dan atasi masalah itu demi situasi keamanan dalam negeri," katanya.
Hadir dalam ratas kali ini diantaranya Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Sutarman, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Kemudian, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Menkumham Amir Syamsuddin, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Jaksa Agung Basrief Arief dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
Lebih lanjut, SBY mengatakan bahwa situasi keamanan dan ketertiban dalam negeri menjelang pilpres saat ini, masih terjaga dengan baik meskipun suhu politik terkadang menghangat.
Hal itu dikatakannya, setelah menerima laporan dari Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan dilengkapi oleh Mendagri Gamawan Fauzi, Kepala BIN Marciano Norman, Kapolri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
(kri)