Debat Cawapres, JK Diibaratkan Mesin Tua
A
A
A
JAKARTA - Debat calon wakil presiden (cawapres) yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) semalam Jusuf Kalla dinilai terlihat gugup dalam menghadapi Hatta Rajasa.
Persoalan ini diprediksi, karena dua hal. Pertama cawapres nomor urut 2 itu kemungkinan mengalami kesulitan dalam menyusun pemikirannya untuk disampaikan atau kemungkinan faktor usia.
"Karena usia daya tahan JK mulai melemah, debat itu seperti balap F1, paduan kecepatan dan ketangkasan. Mesin tua pasti terengah-engah dipaksa lari dengan kecepatan tinggi. Saya malah sempat berharap debat dihentikan," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra dalam keterangan persnya yang diterima Sindonews, Senin (30/6/2014).
Menurutnya, penampilan JK semalam tidak seperti biasanya yang tampil cerdas, cermat dan sesekali menyerang lawan debatnya.
"Materi yang disampaikan tidak tajam seperti biasanya. JK sudah mulai terlihat drop saat menyampaikan visi. Mungkin terpengaruh dengan penyampaian visi Hatta Rajasa yang memang lebih jelas dan
sistematis," terangnya.
Pada kesempatan itu dia juga mengkritik pertanyaan yang dilancarkan JK pada sesi tanya jawab. Dia menilai pertanyaan yang dilontarkan JK mengenai kebocoran negara malah menguntungkan pihak Hatta Rajasa.
"Saya amati, ini kali kedua JK lakukan blunder. Dulu bertanya soal pelanggaran HAM pada Prabowo, debat tadi malam bertanya soal kebocoran negara. Mungkin maksudnya ingin menyerang dengan mengangkat isu populer, tapi malah jadi blunder," tandasnya.
Persoalan ini diprediksi, karena dua hal. Pertama cawapres nomor urut 2 itu kemungkinan mengalami kesulitan dalam menyusun pemikirannya untuk disampaikan atau kemungkinan faktor usia.
"Karena usia daya tahan JK mulai melemah, debat itu seperti balap F1, paduan kecepatan dan ketangkasan. Mesin tua pasti terengah-engah dipaksa lari dengan kecepatan tinggi. Saya malah sempat berharap debat dihentikan," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra dalam keterangan persnya yang diterima Sindonews, Senin (30/6/2014).
Menurutnya, penampilan JK semalam tidak seperti biasanya yang tampil cerdas, cermat dan sesekali menyerang lawan debatnya.
"Materi yang disampaikan tidak tajam seperti biasanya. JK sudah mulai terlihat drop saat menyampaikan visi. Mungkin terpengaruh dengan penyampaian visi Hatta Rajasa yang memang lebih jelas dan
sistematis," terangnya.
Pada kesempatan itu dia juga mengkritik pertanyaan yang dilancarkan JK pada sesi tanya jawab. Dia menilai pertanyaan yang dilontarkan JK mengenai kebocoran negara malah menguntungkan pihak Hatta Rajasa.
"Saya amati, ini kali kedua JK lakukan blunder. Dulu bertanya soal pelanggaran HAM pada Prabowo, debat tadi malam bertanya soal kebocoran negara. Mungkin maksudnya ingin menyerang dengan mengangkat isu populer, tapi malah jadi blunder," tandasnya.
(kur)