Pengamat: Dukungan Jokowi ke Palestina Sarat Muatan Politis
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Calon Presiden Joko Widodo yang mendukung kemerdekaan Palestina saat debat capres pada Minggu 22 Juni 2014 lalu menuai tanggapan.
Pasalnya, pernyataan tersebut yang diikuti pemberitaan terkait dukungan rakyat Palestina atas pencapresan Jokowi dinilai sarat muatan politis. Belakangan juga diketahui berita itu ternyata hoax.
“Dari dulu sejak zaman Soekarno sampai SBY pemerintah Indonesia mendukung Palestina. Kenapa baru pernyataan Jokowi yang dianggap istimewa? Enggak ada istimewanya,” kata Pengamat politik luar negeri Forum Studi Politik Luar Negeri (Fospol), Iwan Rukmana melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Selasa (24/6/2014).
Dengan pernyataan itu, kata dia, Jokowi secara tidak sadar telah mengerdilkan peranan politik luar negeri Indonesia selama ini. Terkesan, seolah-olah pemerintah dan rakyat Indonesia tak pernah bersuara soal penderitaan rakyat Palestina.
“Di sinilah politisnya. Mau mencitrakan diri peduli sama Palestina, peduli sama masyarakat muslim, padahal dari dulu kita sudah peduli,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemimpin Redaksi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Akhmad Kusaeni menyatakan, berita dukungan rakyat Palestina terhadap Jokowi yang dimuat di portal www.antara-sulawesiselatan.com ternyata palsu.
Dia mengaku, portal tersebut telah diretas (spoofing) orang tak bertanggung jawab yang mengunggah berita seolah-olah mengutip siaran pers Duta Besar Palestina Fariz N. Mehdawi.
Di sebuah media online, Kusaeni juga mengaku sudah mengecek ke Dubes Palestina yang mengaku tidak pernah diwawancara oleh jurnalis Antara.
Pasalnya, pernyataan tersebut yang diikuti pemberitaan terkait dukungan rakyat Palestina atas pencapresan Jokowi dinilai sarat muatan politis. Belakangan juga diketahui berita itu ternyata hoax.
“Dari dulu sejak zaman Soekarno sampai SBY pemerintah Indonesia mendukung Palestina. Kenapa baru pernyataan Jokowi yang dianggap istimewa? Enggak ada istimewanya,” kata Pengamat politik luar negeri Forum Studi Politik Luar Negeri (Fospol), Iwan Rukmana melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Selasa (24/6/2014).
Dengan pernyataan itu, kata dia, Jokowi secara tidak sadar telah mengerdilkan peranan politik luar negeri Indonesia selama ini. Terkesan, seolah-olah pemerintah dan rakyat Indonesia tak pernah bersuara soal penderitaan rakyat Palestina.
“Di sinilah politisnya. Mau mencitrakan diri peduli sama Palestina, peduli sama masyarakat muslim, padahal dari dulu kita sudah peduli,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemimpin Redaksi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Akhmad Kusaeni menyatakan, berita dukungan rakyat Palestina terhadap Jokowi yang dimuat di portal www.antara-sulawesiselatan.com ternyata palsu.
Dia mengaku, portal tersebut telah diretas (spoofing) orang tak bertanggung jawab yang mengunggah berita seolah-olah mengutip siaran pers Duta Besar Palestina Fariz N. Mehdawi.
Di sebuah media online, Kusaeni juga mengaku sudah mengecek ke Dubes Palestina yang mengaku tidak pernah diwawancara oleh jurnalis Antara.
(dam)