Petugas di TPS Malas Periksa KTP Pemilih
A
A
A
JAKARTA - International Foundation for Electoral System (IFES) menyebut banyak petugas penyelenggara pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) malas memeriksa kartu tanda penduduk (KTP) pemilih.
Hal itu ditemukan IFES melalui survei yang dilakukan pada Juni 2014 dengan sampel kasus Pemilu Legislatif 9 April lalu. "Sebanyak 44 % pemilih menyebutkan petugas TPS tidak memeriksa KTP mereka pada saat pendaftaran sebagai pemilih," ujar Director Aplied Research IFES, Rakesh Sharma saat merilis hasil surveinya di Hotel Morrisey, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).
Menurut Rakesh, kasus semacam itu harus mendapat perhatian serius Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyiapkan Pemilihan Presiden dan Wakil Presidem (Pilpres) 2014 mendatang.
Dia menjelaskan, Sebab, tingkat efektivitas serta pemahaman prosedur pemilihan mayoritas berada ddalam kelo Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). "Sebanyak 75%menyebutkan bahwa jari mereka tidak dibersihkan dari sisa tinta sebelum mencoblos surat suara," ungkapnya.
Dia mengatakan, 78% masyarakat Indonesia menilai petugas KPPS telah menunjukkan kinerja yang baik, bahkan sangat baik. Sementara itu penilaian baik dan sangat baik juga diberikan kepada panitia pemungutan suara (PPS) tingkat kelurahan/desa.
"Di antara mereka yang menjawab secara definitif pertanyaan itu, 75% menilai kinerja KPU nasional sangat baik atau baik, sementara 77%memberikan penilaian yang sama pada KPU provinsi dan kabupaten/kota," ujar Rakesh.
Hal itu ditemukan IFES melalui survei yang dilakukan pada Juni 2014 dengan sampel kasus Pemilu Legislatif 9 April lalu. "Sebanyak 44 % pemilih menyebutkan petugas TPS tidak memeriksa KTP mereka pada saat pendaftaran sebagai pemilih," ujar Director Aplied Research IFES, Rakesh Sharma saat merilis hasil surveinya di Hotel Morrisey, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).
Menurut Rakesh, kasus semacam itu harus mendapat perhatian serius Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyiapkan Pemilihan Presiden dan Wakil Presidem (Pilpres) 2014 mendatang.
Dia menjelaskan, Sebab, tingkat efektivitas serta pemahaman prosedur pemilihan mayoritas berada ddalam kelo Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). "Sebanyak 75%menyebutkan bahwa jari mereka tidak dibersihkan dari sisa tinta sebelum mencoblos surat suara," ungkapnya.
Dia mengatakan, 78% masyarakat Indonesia menilai petugas KPPS telah menunjukkan kinerja yang baik, bahkan sangat baik. Sementara itu penilaian baik dan sangat baik juga diberikan kepada panitia pemungutan suara (PPS) tingkat kelurahan/desa.
"Di antara mereka yang menjawab secara definitif pertanyaan itu, 75% menilai kinerja KPU nasional sangat baik atau baik, sementara 77%memberikan penilaian yang sama pada KPU provinsi dan kabupaten/kota," ujar Rakesh.
(dam)