Terduga Teroris Cipayung Pernah Masuk Penjara Saat Remaja
A
A
A
JAKARTA - Terduga teroris Akbar Muriawan alias Muri alias Donal (35) ternyata pernah masuk penjara belasan tahun lalu. Keluar dari penjara banyak perubahan dalam diri Akbar.
Perubahan itu disadari oleh warga sekitar kediaman Akbar di di Gang Dalang RT 11/05, Kelurahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur.
Salah seorang warga menuturkan, pada usia remajanya sekitar tahun 1990, Akbar cukup aktif bergaul di lingkungan rumah, seperti kebanyakan remaja. Namun dia sempat dipenjara setelah terlibat tawuran.
"Waktu SMK di Budi Murni, dia sempat menghilang setahun lantaran masuk penjara. Nah begitu kembali setelah setahun itu dia kelihatan mulai berubah," ujar Anton (34), salah satu tetangga Akbar saat ditemui wartawan, Rabu (25/6/2014).
Selepas keluar penjara, Akbar disebut lebih religius. Selain jarang bergaul dengan remaja di sekitar rumahnya, Akbar mulai mengikuti pengajian di luar lingkungan rumahnya. "Kenal dengan istrinya pun dari pengajian," ungkapnya.
Selain sering mengikuti pengajian di daerah Cipayung, bersama sang istri, Neni (29), Akbar juga menjadi guru mengaji bagi anak-anak di lingkungan sekitar rumahnya. Kehidupan Akbar semakin tertutup saat sang ibu, Imas meninggal dunia lima tahun lalu.
"Akhir-akhir ini, teman-teman pengajiannya sering main ke rumahnya, tapi biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan," jelas Anton.
Perubahan itu disadari oleh warga sekitar kediaman Akbar di di Gang Dalang RT 11/05, Kelurahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur.
Salah seorang warga menuturkan, pada usia remajanya sekitar tahun 1990, Akbar cukup aktif bergaul di lingkungan rumah, seperti kebanyakan remaja. Namun dia sempat dipenjara setelah terlibat tawuran.
"Waktu SMK di Budi Murni, dia sempat menghilang setahun lantaran masuk penjara. Nah begitu kembali setelah setahun itu dia kelihatan mulai berubah," ujar Anton (34), salah satu tetangga Akbar saat ditemui wartawan, Rabu (25/6/2014).
Selepas keluar penjara, Akbar disebut lebih religius. Selain jarang bergaul dengan remaja di sekitar rumahnya, Akbar mulai mengikuti pengajian di luar lingkungan rumahnya. "Kenal dengan istrinya pun dari pengajian," ungkapnya.
Selain sering mengikuti pengajian di daerah Cipayung, bersama sang istri, Neni (29), Akbar juga menjadi guru mengaji bagi anak-anak di lingkungan sekitar rumahnya. Kehidupan Akbar semakin tertutup saat sang ibu, Imas meninggal dunia lima tahun lalu.
"Akhir-akhir ini, teman-teman pengajiannya sering main ke rumahnya, tapi biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan," jelas Anton.
(hyk)