Boediono: Keluarga Tentukan Masa Depan Bangsa

Minggu, 15 Juni 2014 - 08:08 WIB
Boediono: Keluarga Tentukan...
Boediono: Keluarga Tentukan Masa Depan Bangsa
A A A
SURABAYA - Wakil Presiden Boediono mengatakan keluarga sebagai entitas terkecil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi salah satu penentu masa depan bangsa.

"Memajukan bangsa tergantung juga bagaimana membangun keluarga," ujar Wakil Presiden (Wapres) Boediono di Lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), Sabtu 14 Juni 2014.

Boediono mengatakan bangsa yang maju ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut dia, manusia yang berkualitas dibentuk dari keluarga yang berkualitas. Dengan demikian, keluarga memiliki kontribusi untuk menentukan masa depan Indonesia.

Dalam sambutannya, Boediono mengatakan sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, Harganas merupakan momentum mengingat pentingnya keluarga bagi diri sendiri, anak, orang tua dan bangsa Indonesia.

Pada momentum tersebut, Boediono memberikan apresiasi kepada para perempuan teruma seorang ibu. Pasalnya mereka memiliki peranan yang strategis dalam membangun keluarga berkualitas.

"Tanpa mengabaikan peran bapak-bapak. Pembangunan karakter ditentukan seorang ibu. Pada Harganas ini saya memberikan salut kepada ibu dan perempuan atas peran sentralnya dalam membina kualitas keluarga Indonesia," tuturnya.

Selain itu, Boediono juga menyinggung persoalan kependudukan di Indonesia. Menurut dia, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia menjadi tantangan tersendiri."Bukan hal yang mudah untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Menurut dia, perlu kerja keras dan kerja cerdas untuk mengatasai persoalan kependudukan. Dia mengingatkan kepada pemerintah daerah, pegiat gerakan dan tokoh masyarakat untuk saling bahu membahu memperhatikan masalah kependudukan.

"Semua pihak berpartisipasi dari hal sederhana. Misalnya dengan membatasi jumlah anak," paparnya.

Semula puncak peringatan Harganas dirayakan setiap tanggal 29 Juni. Namun tahun ini diperingati lebih cepat karena bersamaan dengan hiruk pikuk pemilihan presiden dan Bulan Ramadan.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1503 seconds (0.1#10.140)