Ditanya Tim Prabowo, Erani Jamin Netralitas Debat Capres
A
A
A
JAKARTA - Tim Pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengingatkan Profesor Ahmad Erani Yustika, moderator untuk debat capres sesi ke-2 pada Minggu 15 Juni mendatang, bersikap netral.
Menurut Anggota Tim Sukses Prabowo-Hatta, La Nyalla Mahmud Mattaliti, kecurigaan terhadap Erani muncul karena profesor jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya itu dianggap pernah menjadi anggota Tim Sukses Jusuf Kalla pada Pilpres 2009 lalu.
Alhasil kubu Prabowo-Hatta khawatir Erani tidak akan bersikap netral. "Yang kita khawatirkan itu karena dia dulu kita anggap timsesnya JK. Tapi setelah dia klarifikasi, dia mengatakan akan tetap menjaga komitmen untuk menegakkan kebenaran. Dia tidak akan membocorkan. Itu saya pegang," ujar La Nyalla kepada Sindonews melalui telepon, Jumat (13/6/2014).
La Nyalla mengatakan Erani telah mengklarifikasi tudingan tidak netral itu. Pria yang juga Ketua Kadin Jawa Timur itu berharap Erani betul-betul menjaga netralitasnya dalam debat kandidat nanti.
"Iya sudah, teman-teman kami juga kok Erani itu. Tapi kami menjaga juga jangan sampai tertekan dengan kondisinya. Tapi kalau sudah kita ributkan duluan seperti ini, orang juga berpikir. Yang penting dia sesuai dengan profesinya sebagai akademisi. Jangan sampai offset," tutur La Nyalla.
Saat ditanya tentang beredarnya SMS dari beberapa alumnus Universitas Brawijaya (UB), Malang, yang berisi tentang keraguan kualitas debat capres sesi kedua tersebut, La Nyalla tidak membenarkan kabar itu."Enggak ada itu. Saya terus berkomunikasi dengan Erani melalui BlackBerri Masangger (BBM)," ujarnya.
Dalam BBM kepada La Nyalla, Erani juga membantah pernah menjadi tim sukses JK pada tahun 2009 lalu. Dia mengaku namanya hanya diklaim.
Menurut Anggota Tim Sukses Prabowo-Hatta, La Nyalla Mahmud Mattaliti, kecurigaan terhadap Erani muncul karena profesor jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya itu dianggap pernah menjadi anggota Tim Sukses Jusuf Kalla pada Pilpres 2009 lalu.
Alhasil kubu Prabowo-Hatta khawatir Erani tidak akan bersikap netral. "Yang kita khawatirkan itu karena dia dulu kita anggap timsesnya JK. Tapi setelah dia klarifikasi, dia mengatakan akan tetap menjaga komitmen untuk menegakkan kebenaran. Dia tidak akan membocorkan. Itu saya pegang," ujar La Nyalla kepada Sindonews melalui telepon, Jumat (13/6/2014).
La Nyalla mengatakan Erani telah mengklarifikasi tudingan tidak netral itu. Pria yang juga Ketua Kadin Jawa Timur itu berharap Erani betul-betul menjaga netralitasnya dalam debat kandidat nanti.
"Iya sudah, teman-teman kami juga kok Erani itu. Tapi kami menjaga juga jangan sampai tertekan dengan kondisinya. Tapi kalau sudah kita ributkan duluan seperti ini, orang juga berpikir. Yang penting dia sesuai dengan profesinya sebagai akademisi. Jangan sampai offset," tutur La Nyalla.
Saat ditanya tentang beredarnya SMS dari beberapa alumnus Universitas Brawijaya (UB), Malang, yang berisi tentang keraguan kualitas debat capres sesi kedua tersebut, La Nyalla tidak membenarkan kabar itu."Enggak ada itu. Saya terus berkomunikasi dengan Erani melalui BlackBerri Masangger (BBM)," ujarnya.
Dalam BBM kepada La Nyalla, Erani juga membantah pernah menjadi tim sukses JK pada tahun 2009 lalu. Dia mengaku namanya hanya diklaim.
(dam)