Pertempuran Pilpres 2014 Diibaratkan Final Piala Dunia

Jum'at, 13 Juni 2014 - 08:11 WIB
Pertempuran Pilpres 2014 Diibaratkan Final Piala Dunia
Pertempuran Pilpres 2014 Diibaratkan Final Piala Dunia
A A A
JAKARTA - Situasi dan kondisi kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 saat ini semakin panas. Saling serang antar kedua kubu tim sukses capres-cawapres terus melalui berbagai isu, baik di media maupun di sosial media.

Pemerhati Pemilu dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, faktor utama yang sesungguhnya memantik ketegangan adalah ketidakbiasaan pilpres di Indonesia yang hanya diikuti dua pasangan saja.

"Kenyataan Pilpres 2014 yang hanya menyertakan dua pasangan capres-cawapres membuat tensi persaingan antar kubu semakin memanas dan liar," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Jumat (13/6/2014).

Menurutnya, tuntutan harus menang salah satu kubu sekaligus berarti kubu lain harus kalah. Ia mengibaratkan pertempuran Pilpres 2014 seperti final Piala Dunia yang menjadi pertarungan hidup dan mati.

"Ketidakdewasaan berpolitik kemudian mendorong munculnya kampanye hitam. Semua isu yang bisa dijadikan pemicu untuk menjungkalkan lawan digunakan oleh masing-masing kubu," tandasnya.

Lucius melihat kecenderungan itu muncul setiap hari. Ia menilai kasus-kasus dugaan pelanggaran muncul dalam variasi berbeda-beda.

"Mulai dari Babinsa yang diduga melakukan mobilisasi atau intimidasi untuk memilih pasangan tertentu. Hingga terakhir orang mencurigai pertemuan tripartit antara salah seorang komisioner KPU, Timses Jokowi-JK, dan petinggi Polri," tandas peneliti senior Formappi ini.

Krina
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6462 seconds (0.1#10.140)