Pendapat Gerindra tentang Isu HAM di Debat Capres
A
A
A
JAKARTA - Perdebatan mengenai isu hak asasi manusia (HAM) antara calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dengan calon presiden Prabowo Subianto, dinilai sebagai perdebatan antara seorang politikus biasa dengan seorang negarawan.
Perdebatan itu muncul pada acara debat kandidat Pilpres 2014 di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai JK sebagai politikus biasa. Sedangkan Prabowo dinilainya sebagai seorang negarawan. "Saya kira perdebatan soal isu HAM tadi perdebatan antara negarawan (Prabowo) dengan politisi biasa (JK)," ujar Fadli Zon usai acara debat kandidat peserta Pilpres 2014 di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam.
Sebab, kata dia, JK sudah mengetahui sendiri atas pertanyaan soal isu HAM yang ditujukan ke Prabowo di acara debat kandidat tersebut. "Dia (JK) bukan negawaran. Dia sudah tahu sendiri jawabannya, dia hanya memojokkan. Pak Prabowo sudah tangkas menjawab," katanya.
Lagipula, kata dia, persoalan HAM sudah selesai ketika Megawati menggandeng Prabowo pada Pilpres 2009 yang lalu.
Perdebatan itu muncul pada acara debat kandidat Pilpres 2014 di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai JK sebagai politikus biasa. Sedangkan Prabowo dinilainya sebagai seorang negarawan. "Saya kira perdebatan soal isu HAM tadi perdebatan antara negarawan (Prabowo) dengan politisi biasa (JK)," ujar Fadli Zon usai acara debat kandidat peserta Pilpres 2014 di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam.
Sebab, kata dia, JK sudah mengetahui sendiri atas pertanyaan soal isu HAM yang ditujukan ke Prabowo di acara debat kandidat tersebut. "Dia (JK) bukan negawaran. Dia sudah tahu sendiri jawabannya, dia hanya memojokkan. Pak Prabowo sudah tangkas menjawab," katanya.
Lagipula, kata dia, persoalan HAM sudah selesai ketika Megawati menggandeng Prabowo pada Pilpres 2009 yang lalu.
(dam)