Prabowo Bertekad Selamatkan Kekayaan Negara
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto menutup debat capres dan cawapres dengan banyak menyinggung soal kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, tujuan berdirinya negara adalah untuk kesejahteraan rakyat. "Tujuan kita bernegara adalah untuk hidup sebagai bangsa yang makmur, tapi kalau kekayaan kita bocor, kita akan sulit mewujudkan itu," kata Prabowo di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Senin (9/6/2014).
Prabowo bersama Hatta Rajasa berjanji jika diberikan mandat dari masyarakat akan menjalankan sebaik-baiknya. Dia menegaskan fungsi negara dalam memakmurkan masyarakat harus dilalui dengan penyelamatan kekayaan sumber daya alam.
Menurut dia, kekayaan alam tersebut sudah saatnya diselamatkan untuk membiayai kebutuhan masyarakat. Baginya, pengorbanan menjadi hal paling utama dilakukan dari pemerintah secara bersama. "Dengan menyelamatkan kekayaan kita, kita bisa menyelamtakan masa depan yang layak," ujarnya.
Terakhir dia berharap, hukum tetap menjadi panglima dalam menegakkan keadilan. Katanya, pembangunan demokrasi tidak akan seimbang tanpa proses hukum yang merata.
"Ujungnya akan tercipta kepastian hukum yg mantap. Kita tak mau perempuan kita jadi pembantu, anak-anak kita kurang makan, terusan-terusan jadi budak bangsa lain, kita tidak mau itu terus terjadi," tuturnya.
Menurut dia, tujuan berdirinya negara adalah untuk kesejahteraan rakyat. "Tujuan kita bernegara adalah untuk hidup sebagai bangsa yang makmur, tapi kalau kekayaan kita bocor, kita akan sulit mewujudkan itu," kata Prabowo di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Senin (9/6/2014).
Prabowo bersama Hatta Rajasa berjanji jika diberikan mandat dari masyarakat akan menjalankan sebaik-baiknya. Dia menegaskan fungsi negara dalam memakmurkan masyarakat harus dilalui dengan penyelamatan kekayaan sumber daya alam.
Menurut dia, kekayaan alam tersebut sudah saatnya diselamatkan untuk membiayai kebutuhan masyarakat. Baginya, pengorbanan menjadi hal paling utama dilakukan dari pemerintah secara bersama. "Dengan menyelamatkan kekayaan kita, kita bisa menyelamtakan masa depan yang layak," ujarnya.
Terakhir dia berharap, hukum tetap menjadi panglima dalam menegakkan keadilan. Katanya, pembangunan demokrasi tidak akan seimbang tanpa proses hukum yang merata.
"Ujungnya akan tercipta kepastian hukum yg mantap. Kita tak mau perempuan kita jadi pembantu, anak-anak kita kurang makan, terusan-terusan jadi budak bangsa lain, kita tidak mau itu terus terjadi," tuturnya.
(dam)