Plus Minus Pidato Prabowo dan Jokowi

Rabu, 04 Juni 2014 - 15:28 WIB
Plus Minus Pidato Prabowo dan Jokowi
Plus Minus Pidato Prabowo dan Jokowi
A A A
JAKARTA - Kegiatan deklarasi pemilu damai dan berintegritas yang digagas Komisi Pemilihan Umum (KPU), memberi kesempatan kepada dua calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan pidato.

Koordinator Relawan Indonesia Bangkit, Anggawira menilai, dalam pidato kedua capres, Prabowo terlihat lebih berbobot dan sistematis dibanding Jokowi.

"Ada enam hal penting yang disampaikan Prabowo yaitu tidak menggunakan kekerasan, demokrasi yang harus dihormati, menerima apapun keputusan rakyat," kata Anggawira, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (4/6/2014).

"Menyebut Jokowi adalah saudara saya dan Jusuf Kalla adalah senior saya. Serta meminta kepada para tim suksesnya, kepada staf-stafnya untuk menghormati keputusan rakyat," imbuhnya.

Dari pidato yang disampaikan Prabowo, menurut Anggawira lebih sistematis, tepat sasaran dan rileks, meskipun waktu yang dibutuhkan Prabowo sekitar delapan menit.

"Saya memberi nilai kepada Prabowo 95, sementara untuk Jokowi saya beri nilai 70. 2-1 untuk Prabowo. Saya melihat Jokowi terlihat tegang, bahkan saat akhir pidato sangat mengejutkan, tiba-tiba terima kasih. Ini tidak terlihat seperti Pak Jokowi yang biasanya," jelasnya.

Meski begitu, Anggawira yang juga anggota HIPMI mengaku, Jokowi sempat melemparkan semacam guyonan kepada audien. Tetapi, guyonan itu justru dianggap hambar untuk diperdengarkan.

"Tapi kan sempat diulang-diulang menyelipkan kata dua berkali-kali, seperti ada dua tahapan, dua capres, dua cawapres, tapi ternyata respons audience biasa saja," sindirnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9152 seconds (0.1#10.140)