Anak TNI/Polri Dirugikan Isu Pelanggaran HAM
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Umar Key Ohoitenan menilai, isu pelanggaran HAM menjelang Pilpres 9 Juli 2014 tidak akan menurunkan elektabilitas capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Kita lihat di media, mereka selalu menistakan Pak Prabowo tentang HAM. Maka saya sengaja melakukan diskusi terbuka untuk melakukan penjelasan mengenai persoalan HAM, saya sebagai putra bangsa merasa dirugikan, karena keluargaa saya dari TNI," ujar Umar, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Ditambahkan dia, isu pelanggaran HAM menjelang pemilu yang selalu dimunculkan merupakan bagian dari skenario tim sukses salah satu pasangan calon untuk menjegal pasangan calon lainnya.
"Pelanggaran HAM selalu muncul lima tahun sekali, makanya kita katakan itu makelar yang lakukan dan dimanfaatkan sekelompok kecil orang," tambahnya.
Lebih jauh, isu pelanggaran HAM tidak hanya mencoreng dan merusak citra salah satu pasangan calon, tetapi juga merusak institusi TNI dan Polri. Namun, dirinya yakin, isu HAM yang digulirkan kali ini tidak akan mampu menurunkan elektabilitas Prabowo sebagai capres.
"Selama Pak Prabowo maju tiga kali menjadi capres, kasus HAM terus yang diungkit. Yang dirugikan TNI/Polri juga, karena mencoreng nama baik dari intitusi tersebut. Kami yakin, isu itu tidak mengganggu elektabilitas Pak Prabowo. Tapi kami dari keluarga besar (TNI/Polri) cukup dirugikan," tukasnya.
"Kita lihat di media, mereka selalu menistakan Pak Prabowo tentang HAM. Maka saya sengaja melakukan diskusi terbuka untuk melakukan penjelasan mengenai persoalan HAM, saya sebagai putra bangsa merasa dirugikan, karena keluargaa saya dari TNI," ujar Umar, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Ditambahkan dia, isu pelanggaran HAM menjelang pemilu yang selalu dimunculkan merupakan bagian dari skenario tim sukses salah satu pasangan calon untuk menjegal pasangan calon lainnya.
"Pelanggaran HAM selalu muncul lima tahun sekali, makanya kita katakan itu makelar yang lakukan dan dimanfaatkan sekelompok kecil orang," tambahnya.
Lebih jauh, isu pelanggaran HAM tidak hanya mencoreng dan merusak citra salah satu pasangan calon, tetapi juga merusak institusi TNI dan Polri. Namun, dirinya yakin, isu HAM yang digulirkan kali ini tidak akan mampu menurunkan elektabilitas Prabowo sebagai capres.
"Selama Pak Prabowo maju tiga kali menjadi capres, kasus HAM terus yang diungkit. Yang dirugikan TNI/Polri juga, karena mencoreng nama baik dari intitusi tersebut. Kami yakin, isu itu tidak mengganggu elektabilitas Pak Prabowo. Tapi kami dari keluarga besar (TNI/Polri) cukup dirugikan," tukasnya.
(san)