Warga Solo Kirim Peti Mati Capres ke KPU
A
A
A
SOLO - Menjelang Pemilihan Presiden 2014 yang digelar 9 Juli nanti, warga Solo berharap mendapatkan presiden yang antikorupsi. Untuk itu, warga Solo melakukan aksi unjuk rasa dan mengirimkan peti mati ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat lewat Pos Indonesia untuk ditandatangani calon presiden atau presiden terpilih.
Jumat (30/5/2014) ini, sejumlah warga Solo melakukan aksi teatrikal di Bundaran Gladak, Kota Solo. Mereka membawa peti mati yang ditempeli poster bergambar dua capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Aksi ini dilakukan karena mereka menginginkan pemberantasan korupsi hingga tuntas. Dan, presiden terpilih nantinya adalah presiden yang antikorupsi. Aksi yang mendapat pengawalan polisi itu diawali dari Bundaran Gladak, lalu melewati Jalan Sudirman, hingga Kantor Pos Solo.
SB Bambang Septono, salah seorang peserta aksi mengatakan, mereka sengaja mengirimkan peti mati yang dialamatkan ke KPU agar selanjutnya ditandatangani oleh kedua capres atau presiden terpilih.
Sebelum dibawa ke kantor pos, peti mati itu ditaburi bunga. Hal ini dimaksudkan mengingatkan presiden terpilih agar tegas dengan kasus korupsi.
Jumat (30/5/2014) ini, sejumlah warga Solo melakukan aksi teatrikal di Bundaran Gladak, Kota Solo. Mereka membawa peti mati yang ditempeli poster bergambar dua capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Aksi ini dilakukan karena mereka menginginkan pemberantasan korupsi hingga tuntas. Dan, presiden terpilih nantinya adalah presiden yang antikorupsi. Aksi yang mendapat pengawalan polisi itu diawali dari Bundaran Gladak, lalu melewati Jalan Sudirman, hingga Kantor Pos Solo.
SB Bambang Septono, salah seorang peserta aksi mengatakan, mereka sengaja mengirimkan peti mati yang dialamatkan ke KPU agar selanjutnya ditandatangani oleh kedua capres atau presiden terpilih.
Sebelum dibawa ke kantor pos, peti mati itu ditaburi bunga. Hal ini dimaksudkan mengingatkan presiden terpilih agar tegas dengan kasus korupsi.
(zik)