Jokowi-JK Janji Perhatikan Nasib Guru
A
A
A
JAKARTA - Salah satu visi misi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) adalah akan memajukan sektor pendidikan di Indonesia. Lantas, bagaimana visi misi ini akan diterapkan?
Juru Bicara Tim Sukses Jokowi-JK Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan berkonsentrasi pada perbaikan di wilayah kesejahteraan, terutama guru dan kepala sekolah.
Menurut dia, kualitas guru dan kepala sekolah yang baik akan melahirkan siswa yang baik pula. "Kita perlu memberikan kepastian terkait kesejahteraan guru dan kepala sekolah," ujar Anies di Gedung Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara, Jakarta, Kamis 29 Mei 2014.
Anies mengatakan, persoalan kesejahteraan dapat dicapai dengan meningkatkan pendapatan guru. Namun, beban pengeluaran juga harus dikurangi.
Dia mencontohkan, jika beban transportasi, kesehatan, dan pendidikan karyawan suatu perusahaan ditanggung kantor, tentu hal tersebut akan memengaruhi komponen pengeluaran dan pendapatan.
Anies mengatakan, pada prinsipnya, visi misi Jokowi-JK ingin mengembalikan kewibawaan negara. Bukan hanya dalam sektor pendidikan saja, namun pada segala bidang.
Anies mencontohkan pengalamannya saat membuka program Indonesia Mengajar yang mengirim pengajar-pengajar muda ke titik terluar Indonesia. Dia menyaksikan ketidakhadiran negara di daerah perbatasan. "Di sana tidak ada listrik, apalagi akses pendidikan," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah pusat ke depan harus mendorong agar negara berul-betul hadir di semua sektor. "Ini salah satu topik yang kami diskusikan secara serius dengan Pak Jokowi. Kita tidak boleh lagi punya suasana dilupakan. Karena sya melihat di bagian-bagian terujung Indonesia, muncul perasaan keindonesiaan yang terganggu," pungkasnya.
Juru Bicara Tim Sukses Jokowi-JK Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan berkonsentrasi pada perbaikan di wilayah kesejahteraan, terutama guru dan kepala sekolah.
Menurut dia, kualitas guru dan kepala sekolah yang baik akan melahirkan siswa yang baik pula. "Kita perlu memberikan kepastian terkait kesejahteraan guru dan kepala sekolah," ujar Anies di Gedung Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara, Jakarta, Kamis 29 Mei 2014.
Anies mengatakan, persoalan kesejahteraan dapat dicapai dengan meningkatkan pendapatan guru. Namun, beban pengeluaran juga harus dikurangi.
Dia mencontohkan, jika beban transportasi, kesehatan, dan pendidikan karyawan suatu perusahaan ditanggung kantor, tentu hal tersebut akan memengaruhi komponen pengeluaran dan pendapatan.
Anies mengatakan, pada prinsipnya, visi misi Jokowi-JK ingin mengembalikan kewibawaan negara. Bukan hanya dalam sektor pendidikan saja, namun pada segala bidang.
Anies mencontohkan pengalamannya saat membuka program Indonesia Mengajar yang mengirim pengajar-pengajar muda ke titik terluar Indonesia. Dia menyaksikan ketidakhadiran negara di daerah perbatasan. "Di sana tidak ada listrik, apalagi akses pendidikan," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah pusat ke depan harus mendorong agar negara berul-betul hadir di semua sektor. "Ini salah satu topik yang kami diskusikan secara serius dengan Pak Jokowi. Kita tidak boleh lagi punya suasana dilupakan. Karena sya melihat di bagian-bagian terujung Indonesia, muncul perasaan keindonesiaan yang terganggu," pungkasnya.
(dam)