Mantapkan Sikap, Demokrat Undang Jokowi dan Prabowo
A
A
A
DEPOK - Partai Demokrat memutuskan untuk tidak mengusung calon presiden pada Pemilihan Presiden Juli mendatang. Namun, kader partai ini menegaskan tidak serta membuang suaranya para perhelatan lima tahunan itu.
Oleh karena itu partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengundang dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk meminta menjelaskan visi misinya.
"Kami tak golput, maka nanti akan ditentukan, apakah akan ke A atau ke B, tanggal 1 Juni besok akan undang dua pasang, dengarkan janji janji mereka, dari situ kami akan punya sikap, apakah akan ke A atau ke B," tutur kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie di di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Minggu (25/5/2014)
Ditanya soal pilihannya secara pribadi, Marzuki enggan untuk mengungkapkan. Saya pun punya sikap pribadi, selama partai belum memutuskan, ini sikap pribadi. Enggak mungkin saya sampaikan disini, saya independen, saya nonpartisan," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarifuddin Hasan Demokrat memutuskan untuk netral pada Pilpres 2014. Partai pemenang pemilu tahun 2009 itu tidak mendukung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Keputusan itu sesuai hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, pada Minggu 18 Mei 2014 lalu. "Sungguh pun tidak bergabung secara formal dengan kubu tersebut, istilah pers nonblok," ujar Syarifuddin Hasan saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa 20 Mei 2014 lalu.
Kendati begitu, kata dia, tidak berarti kader Demokrat memilih golput. Suara kader Partai Demokrat akan diberikan untuk capres dan cawapres yang punya plaform yang segaris dengan Partai Demokrat.
Oleh karena itu partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengundang dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk meminta menjelaskan visi misinya.
"Kami tak golput, maka nanti akan ditentukan, apakah akan ke A atau ke B, tanggal 1 Juni besok akan undang dua pasang, dengarkan janji janji mereka, dari situ kami akan punya sikap, apakah akan ke A atau ke B," tutur kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie di di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Minggu (25/5/2014)
Ditanya soal pilihannya secara pribadi, Marzuki enggan untuk mengungkapkan. Saya pun punya sikap pribadi, selama partai belum memutuskan, ini sikap pribadi. Enggak mungkin saya sampaikan disini, saya independen, saya nonpartisan," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarifuddin Hasan Demokrat memutuskan untuk netral pada Pilpres 2014. Partai pemenang pemilu tahun 2009 itu tidak mendukung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Keputusan itu sesuai hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, pada Minggu 18 Mei 2014 lalu. "Sungguh pun tidak bergabung secara formal dengan kubu tersebut, istilah pers nonblok," ujar Syarifuddin Hasan saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa 20 Mei 2014 lalu.
Kendati begitu, kata dia, tidak berarti kader Demokrat memilih golput. Suara kader Partai Demokrat akan diberikan untuk capres dan cawapres yang punya plaform yang segaris dengan Partai Demokrat.
(dam)