Ini Aspek Psikologis yang Harus Dimiliki Presiden
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (capres) mendatang harus memenuhi sejumlah aspek penting psikologis atau kejiwaan, di antaranya memiliki stabilitas emosi, karakter, intelektualitas dan kompetensi untuk menjadi seorang pemimpin. Seluruh aspek itu sangat penting karena mempengaruhi cara dan gaya kepemimpinan.
Psikolog Klinis dan Forensik A Kasandra Putranto menjelaskan, sejumlah aspek dalam psikologi seperti intelektualitas, stabilitas emosi, karakter, sikap dan kepribadian, termasuk di dalamnya kompetensi harus dimiliki presiden dan wakilnya mendatang.
“Karena jabatan presiden bukan main-main. Presiden di perusahaan tentu berbeda dengan presiden negara. Tingkat kompetensinya akan lebih tinggi,” kata Kasandra ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Menurut Kasandra, seluruh aspek itu sangat penting untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan capres mampu melaksanakan pekerjaan seperti kemampuan berkomunikasi, pengajian keputusan, analisa dan mencari solusi kreatif.
Salah satu tahap penting dari tes kesehatan yang harus dijalani oleh pasangan tersebut adalah uji kejiwaan. Kasandra mengatakan, pemimpin mendatang harus memenuhi aspek kejiwaan seperti emosi yang harus stabil. Sebab, lanjut dia, aspek itu sangat besar pengaruhnya terhadap gaya dan kepempimpinan seseorang dalam memimpin negara.
"Sangat besar. Bagaimana seseorang bisa memimpin negara dalam posisi di mata dunia jika tidak memenuhi aspek psikologis seperti memiliki stabilitas emosi, karakter, sikap, dan kepribadian," ujar Kasandra.
Psikolog Klinis dan Forensik A Kasandra Putranto menjelaskan, sejumlah aspek dalam psikologi seperti intelektualitas, stabilitas emosi, karakter, sikap dan kepribadian, termasuk di dalamnya kompetensi harus dimiliki presiden dan wakilnya mendatang.
“Karena jabatan presiden bukan main-main. Presiden di perusahaan tentu berbeda dengan presiden negara. Tingkat kompetensinya akan lebih tinggi,” kata Kasandra ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Menurut Kasandra, seluruh aspek itu sangat penting untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan capres mampu melaksanakan pekerjaan seperti kemampuan berkomunikasi, pengajian keputusan, analisa dan mencari solusi kreatif.
Salah satu tahap penting dari tes kesehatan yang harus dijalani oleh pasangan tersebut adalah uji kejiwaan. Kasandra mengatakan, pemimpin mendatang harus memenuhi aspek kejiwaan seperti emosi yang harus stabil. Sebab, lanjut dia, aspek itu sangat besar pengaruhnya terhadap gaya dan kepempimpinan seseorang dalam memimpin negara.
"Sangat besar. Bagaimana seseorang bisa memimpin negara dalam posisi di mata dunia jika tidak memenuhi aspek psikologis seperti memiliki stabilitas emosi, karakter, sikap, dan kepribadian," ujar Kasandra.
(hyk)