Polri Prioritaskan Pengamanan di Kota Besar
A
A
A
JAKARTA - Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Sutarman mengungkapkan, untuk Pemilihan Presiden (Pilpres 2014) pihaknya memetakan fokus pengamanan di kota-kota besar.
Hal ini berbeda dengan pola pengamanan di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 di mana mengutamakan wilayah yang selama ini rentan terjadi konflik.
"Karena pemilih terbesar ada di kota-kota besar. Kalau pileg di tempat konflik ini yang kemarin seperti di Aceh, Papua, Sulawesi Tengah dan beberapa daerah lain," ujar Sutarman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Meski begitu, kata Sutarman, bukan berarti wilayah yang selama ini rawan konflik terlepas dari perhatian kepolisian terkait pengamanan saat pemilu.
"Itu tetap jadi perhatian tapi perhatian kita akan fokus di kota-kota besar, termasuk Jakarta, kemudian tempat-tempat lain yang penduduknya besar," ujarnya.
Mengenai anggaran sendiri, lanjut Sutarman, sesuai kesepakatan DPR mereka mendapat Rp1 triliun plus realokasi anggaran sebesar Rp600 miliar.
"Jadi, anggaran itu begitu disetujui dan itu menjadi anggaran, bukan lagi menjadi anggaran Polri, tapi anggaran itu ada di polres-polres sana. Totalnya Rp1,6 triliun," pungkasnya.
Hal ini berbeda dengan pola pengamanan di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 di mana mengutamakan wilayah yang selama ini rentan terjadi konflik.
"Karena pemilih terbesar ada di kota-kota besar. Kalau pileg di tempat konflik ini yang kemarin seperti di Aceh, Papua, Sulawesi Tengah dan beberapa daerah lain," ujar Sutarman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Meski begitu, kata Sutarman, bukan berarti wilayah yang selama ini rawan konflik terlepas dari perhatian kepolisian terkait pengamanan saat pemilu.
"Itu tetap jadi perhatian tapi perhatian kita akan fokus di kota-kota besar, termasuk Jakarta, kemudian tempat-tempat lain yang penduduknya besar," ujarnya.
Mengenai anggaran sendiri, lanjut Sutarman, sesuai kesepakatan DPR mereka mendapat Rp1 triliun plus realokasi anggaran sebesar Rp600 miliar.
"Jadi, anggaran itu begitu disetujui dan itu menjadi anggaran, bukan lagi menjadi anggaran Polri, tapi anggaran itu ada di polres-polres sana. Totalnya Rp1,6 triliun," pungkasnya.
(maf)