Sultan - Gita Wirjawan bisa saingi Jokowi dan Prabowo
A
A
A
Sindonews.com - Parta Demokrat memunculkan nama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X tiba-tiba muncul menjelang pengumuman hasil konvensi calon presiden (capres).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengaku Sultan bisa disandingkan dengan salah satu capres konvensi.
"Sultan-Gita Wirjawan dijadikan simulasi. Tapi di situ menariknya terjadi berbanding signifikan. Kekuatan Sultan - Gita hanya selisih 3-4 persen dari Jokowi dan Prabowo," kata Ramadhan saat diskusi bertema Menimbang Konvensi dan Arah Koalisi Partai Demokrat di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2014).
Menurut dia, keluarnya nama Sultan setelah melalui proses penilaian beberapa tokoh alternatif di luar partai Demokrat. Rahadhan menganggap, Sultan sebagai tokoh yang minim masalah dan tidak meninggalkan dosa besar.
Dia yakin sosok Sultan akan mendapatkan respons yang positif dari publik. Kemunculan nama Sultan juga bisa membuat Demokrat membuat poros koalisi baru dari yang sudah ada.
"Mudah-mudahan mengarah poros ketiga. Walau kami tetap loyal kepada keputusan ketua umum ketua majelis tinggi," ujarnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengaku Sultan bisa disandingkan dengan salah satu capres konvensi.
"Sultan-Gita Wirjawan dijadikan simulasi. Tapi di situ menariknya terjadi berbanding signifikan. Kekuatan Sultan - Gita hanya selisih 3-4 persen dari Jokowi dan Prabowo," kata Ramadhan saat diskusi bertema Menimbang Konvensi dan Arah Koalisi Partai Demokrat di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2014).
Menurut dia, keluarnya nama Sultan setelah melalui proses penilaian beberapa tokoh alternatif di luar partai Demokrat. Rahadhan menganggap, Sultan sebagai tokoh yang minim masalah dan tidak meninggalkan dosa besar.
Dia yakin sosok Sultan akan mendapatkan respons yang positif dari publik. Kemunculan nama Sultan juga bisa membuat Demokrat membuat poros koalisi baru dari yang sudah ada.
"Mudah-mudahan mengarah poros ketiga. Walau kami tetap loyal kepada keputusan ketua umum ketua majelis tinggi," ujarnya.
(dam)