PKS ingatkan Prabowo soal elektabilitas cawapres
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menginginkan calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Prabowo Subianto adalah sosok yang memiliki elektabilitas tinggi.
Elektabilitas itu untuk mengukur sejauhmana potensi cawapres itu mampu menyumbang suara pada pilpres. "Harus dilihat bagaimana elektabilitasnya," ujar Anggota Majelis Syuro PKS Almuzammil Yusuf kepada Sindonews, Selasa 14 Mei 2014.
Dia menilai perlu ada riset untuk mengukur elektabilitas figur yang tepat untuk mendampingi Prabowo. Meski begitu, dia mengakui waktu untuk melakukan riset terbilang sempit karena pendaftaran capres dibuka pada 18-20 Mei. "Bisa juga berdasarkan dialog dan riset-riset yang sudah ada," ujar Muzammil.
Disinggung soal deklarasi dukungan PKS terhadap Prabowo, Muzammil menandaskan partainya secara prinsip sudah menyepakati proposal koalisi yang diajukan Gerindra. "Sudah 99 persen," katanya.
Adapun kedua parpol telah menyetujui butir-butir kesepakatan, misalnya tentang bentuk komunikasi antara PKS dan Gerindra jika Prabowo berhasil menjadi presiden dan memimpin pemerintahan ke depan. "Komunikasi itu dilakukan antarpartai mulai dari tingkat kabinet, fraksi dan partai," ujar Muzammil.
Elektabilitas itu untuk mengukur sejauhmana potensi cawapres itu mampu menyumbang suara pada pilpres. "Harus dilihat bagaimana elektabilitasnya," ujar Anggota Majelis Syuro PKS Almuzammil Yusuf kepada Sindonews, Selasa 14 Mei 2014.
Dia menilai perlu ada riset untuk mengukur elektabilitas figur yang tepat untuk mendampingi Prabowo. Meski begitu, dia mengakui waktu untuk melakukan riset terbilang sempit karena pendaftaran capres dibuka pada 18-20 Mei. "Bisa juga berdasarkan dialog dan riset-riset yang sudah ada," ujar Muzammil.
Disinggung soal deklarasi dukungan PKS terhadap Prabowo, Muzammil menandaskan partainya secara prinsip sudah menyepakati proposal koalisi yang diajukan Gerindra. "Sudah 99 persen," katanya.
Adapun kedua parpol telah menyetujui butir-butir kesepakatan, misalnya tentang bentuk komunikasi antara PKS dan Gerindra jika Prabowo berhasil menjadi presiden dan memimpin pemerintahan ke depan. "Komunikasi itu dilakukan antarpartai mulai dari tingkat kabinet, fraksi dan partai," ujar Muzammil.
(dam)