BKKBN gelar Konsolidasi Nasional I di Bali
A
A
A
Sindonews.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Konsolidasi Perencanaan Program Anggaran Pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Nasional I (Koren I) Tahun Anggaran 2015 yang diselenggarakan Senin-Rabu, 12-14 Mei 2014 di Nusa Dua, Denpasar, Provinsi Bali.
Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 tertuang isu strategis terkait kependudukan dan keluarga berencana. Ini merupakan salah satu fokus dan prioritas dalam pembangunan nasional.
"Pada hari ini kami memulai sebuah perjalanan selama tiga hari yang menurut saya amat penting dalam menatap apa yang harus kita perbuat pada tahun 2015," kata Fasli di Nusa Dua, Bali, Senin (12/5/2014).
Dia berharap, seluruh peserta, baik dari BKKBN Pusat dan perwakilan provinsi yang mencapai 407 peserta bisa menuangkan seluruh buah pikirannya untuk perbaikan kependudukan dan keluarga. "Dapat efektif, efisien, dan bisa dipertangungjawabkan," bebernya.
Fasli melanjutkan, kalau bicara konsolidiasi, maka tentu konsolidasi dilakukan antar pelaku. Pertama, seberapa terkonsolidasikannya para eselon I yang di pusat dan di daerah.
"Betapa pentingnya kejerninahan program eselon I dipahami oleh semua. Didistribusikan oleh provinsi sesuai keunikan provinsi masing-masing," katanya.
Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 tertuang isu strategis terkait kependudukan dan keluarga berencana. Ini merupakan salah satu fokus dan prioritas dalam pembangunan nasional.
"Pada hari ini kami memulai sebuah perjalanan selama tiga hari yang menurut saya amat penting dalam menatap apa yang harus kita perbuat pada tahun 2015," kata Fasli di Nusa Dua, Bali, Senin (12/5/2014).
Dia berharap, seluruh peserta, baik dari BKKBN Pusat dan perwakilan provinsi yang mencapai 407 peserta bisa menuangkan seluruh buah pikirannya untuk perbaikan kependudukan dan keluarga. "Dapat efektif, efisien, dan bisa dipertangungjawabkan," bebernya.
Fasli melanjutkan, kalau bicara konsolidiasi, maka tentu konsolidasi dilakukan antar pelaku. Pertama, seberapa terkonsolidasikannya para eselon I yang di pusat dan di daerah.
"Betapa pentingnya kejerninahan program eselon I dipahami oleh semua. Didistribusikan oleh provinsi sesuai keunikan provinsi masing-masing," katanya.
(dam)