Kemenkes segera cek laboratorium kasus dugaan virus Corona
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah segera menindaklanjuti dugaan adanya warga di Medan yang terjangkit wabah Middle East Respiratory Syndrom Corona Virus (MERS-COv) MERS-COv.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Gufron Mukti hingga kemarin belum memastikan apakah pasien yang suspect Corona sudah dilakukan pengujian. "Akan dikomunikasikan apakah sudah dites atau belum karena spesimen hanya dapat dilakukan di laboratorium Kemenkes," kata Mukti saat dihubungi, Senin 5 Mei 2014.
Menurut dia, pemeriksaan akan menghabiskan waktu sekira satu minggu atau beberapa hari. Jika hasil laboratorium menandakan positif maka akan ada pemeriksaan terkait kontak-kontak yang dilakukan oleh pasien. Untuk itu kasus di Medan belum dapat dipastikan lantaran belum dilakukan pemeriksaan.
"Memang gejalanya menyerupai MERS-COv, yaitu batuk dan pilek. Tetapi kami belum dapat pastikan dan simpulkan," ujar dia seraya mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap menjaga kesehatan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Fidiansyah mengatakan terduga atau suspect belum tentu meninggal karena MERS-COv. "Bisa saja meninggal karena penyakit yang ada di dalam tubuhnya," ujar dia.
Menurut Fidiansyah, pemeriksaan akan dilakukan terhadap terduga. Tepatnya cairan di daerah mulut sekitar anak lidah yang paling belakang dengan diusap.
Dalam hal ini, prosedur tetap yang akan dilakukan sama dengan dengan flu burung atau SARS dengan melakukan pemeriksaan kepada yang pernah berinteraksi.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Gufron Mukti hingga kemarin belum memastikan apakah pasien yang suspect Corona sudah dilakukan pengujian. "Akan dikomunikasikan apakah sudah dites atau belum karena spesimen hanya dapat dilakukan di laboratorium Kemenkes," kata Mukti saat dihubungi, Senin 5 Mei 2014.
Menurut dia, pemeriksaan akan menghabiskan waktu sekira satu minggu atau beberapa hari. Jika hasil laboratorium menandakan positif maka akan ada pemeriksaan terkait kontak-kontak yang dilakukan oleh pasien. Untuk itu kasus di Medan belum dapat dipastikan lantaran belum dilakukan pemeriksaan.
"Memang gejalanya menyerupai MERS-COv, yaitu batuk dan pilek. Tetapi kami belum dapat pastikan dan simpulkan," ujar dia seraya mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap menjaga kesehatan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Fidiansyah mengatakan terduga atau suspect belum tentu meninggal karena MERS-COv. "Bisa saja meninggal karena penyakit yang ada di dalam tubuhnya," ujar dia.
Menurut Fidiansyah, pemeriksaan akan dilakukan terhadap terduga. Tepatnya cairan di daerah mulut sekitar anak lidah yang paling belakang dengan diusap.
Dalam hal ini, prosedur tetap yang akan dilakukan sama dengan dengan flu burung atau SARS dengan melakukan pemeriksaan kepada yang pernah berinteraksi.
(dam)