Jokowi langgar kontrak politik dengan APPSI
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengaku sangat menyesal dengan keputusan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) maju dalam Pemilihan Presiden 2014 nanti. Pasalnya Jokowi memiliki kontrak politik dengan APPSI sebelum terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kan ada kesepakatan bersama kemarin sebelum kita usung jadi Gubernur DKI. Karena kita lihat dia (Jokowi) punya nilai bagus di Solo untuk membereskan pedagang pasarnya. Eh ini udah kita dukung jadi Gubernur buat 5 tahun, malah belum dilaksanakan sampai masa habis," kata Sekjen APPSI Ngadiran saat dihubungi oleh Sindonews, Minggu 4 Mei kemarin.
Kontrak politik yang dilakukan oleh Jokowi dan APPSI pada saat itu ialah mengenai perubahan perda tentang pasar, lalu mengalokasikan anggaran pasar untuk pembangunan pasar. Hal ini yang belum dilakukan oleh Jokowi ketika telah menjadi Gubernur DKI.
Oleh karena itu, Ngadiran secara tegas menilai cara Jokowi yang mengabaikan kontrak politik itu adalah suatu pembohongan.
"Ya pembohong dan penipu dia (Jokowi). Belum sampai 2 tahun udah mau jadi presiden kami sebagai perwakilan pedagang pasar ya merasa dibohongi. Namanya penipu atau enggak saya tanya?" ketusnya.
"Kan ada kesepakatan bersama kemarin sebelum kita usung jadi Gubernur DKI. Karena kita lihat dia (Jokowi) punya nilai bagus di Solo untuk membereskan pedagang pasarnya. Eh ini udah kita dukung jadi Gubernur buat 5 tahun, malah belum dilaksanakan sampai masa habis," kata Sekjen APPSI Ngadiran saat dihubungi oleh Sindonews, Minggu 4 Mei kemarin.
Kontrak politik yang dilakukan oleh Jokowi dan APPSI pada saat itu ialah mengenai perubahan perda tentang pasar, lalu mengalokasikan anggaran pasar untuk pembangunan pasar. Hal ini yang belum dilakukan oleh Jokowi ketika telah menjadi Gubernur DKI.
Oleh karena itu, Ngadiran secara tegas menilai cara Jokowi yang mengabaikan kontrak politik itu adalah suatu pembohongan.
"Ya pembohong dan penipu dia (Jokowi). Belum sampai 2 tahun udah mau jadi presiden kami sebagai perwakilan pedagang pasar ya merasa dibohongi. Namanya penipu atau enggak saya tanya?" ketusnya.
(hyk)