Ical tak menjual, Golkar disarankan ganti capres
A
A
A
‪Sindonews.com - Partai Golkar diminta bisa belajar dari kegagalan pada Pilpres 2009. Pada Pileg 2009, Partai Golkar memperoleh suara yang cukup tinggi, namun saat bertarung di pilpres justru gagal.
Pengamat Politik dari Political Communication (Polcomm) Institute Heri Budianto memprediksi partai berlambang pohon beringin itu akan mengulangi hal yang pernah terjadi pada Pemilu 2004 dan 2009 jika dilihat dari kondisi saat ini.
Karena itu, dia memberikan saran kepada Partai Golkar untuk mengganti tokoh yang diusung sebagai calon presiden (capres). Sebab, Aburizal Bakrie (Ical) dianggapnya sebagai tokoh yang tidak menjual.
"Harus ada penggantinya, seperti kader muda. Masih realistis kah kira-kira Partai Golkar mengusung Ical untuk menjadi capres? Karena nama Ical sudah tidak menjual. Maka dari itu, saya pikir Partai Golkar sebaiknya segera mencari tokoh muda yang menjual," kata dia dalam diskusi bertema 'Membaca Peluang Poros Keempat: Mungkin atau Tidak?' di Hotel Alia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2014).
Salah satu tokoh yang dianggapnya bisa menggantikan Ical sebagai capres, adalah Priyo Budi Santoso. Sebab, lanjut dia, dari berbagai survei Polcomm, Priyo dianggap salah satu tokoh dari kalangan muda yang cukup berpotensi.
"Ada nama Priyo di DPR. Tidak dipungkiri, Partai Golkar itu memang selalu memiliki stok. Dan saya harap Partai Golkar masih mau bersikap realistis," ujarnya.
Selain itu, sambung dia, ada nama Nurul Arifin pun cukup layak diusung di Pilpres Juli 2014 nanti. Menurut dia, Ical tak akan memenangkan pilpres nanti jika partainya ngotot mengusung Ketua umum Golkar itu.
"Saya pikir Pak Ical sulit untuk menang. Apalagi Partai Golkar tak biasa bermain oposisi," pungkasnya.
Pengamat Politik dari Political Communication (Polcomm) Institute Heri Budianto memprediksi partai berlambang pohon beringin itu akan mengulangi hal yang pernah terjadi pada Pemilu 2004 dan 2009 jika dilihat dari kondisi saat ini.
Karena itu, dia memberikan saran kepada Partai Golkar untuk mengganti tokoh yang diusung sebagai calon presiden (capres). Sebab, Aburizal Bakrie (Ical) dianggapnya sebagai tokoh yang tidak menjual.
"Harus ada penggantinya, seperti kader muda. Masih realistis kah kira-kira Partai Golkar mengusung Ical untuk menjadi capres? Karena nama Ical sudah tidak menjual. Maka dari itu, saya pikir Partai Golkar sebaiknya segera mencari tokoh muda yang menjual," kata dia dalam diskusi bertema 'Membaca Peluang Poros Keempat: Mungkin atau Tidak?' di Hotel Alia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2014).
Salah satu tokoh yang dianggapnya bisa menggantikan Ical sebagai capres, adalah Priyo Budi Santoso. Sebab, lanjut dia, dari berbagai survei Polcomm, Priyo dianggap salah satu tokoh dari kalangan muda yang cukup berpotensi.
"Ada nama Priyo di DPR. Tidak dipungkiri, Partai Golkar itu memang selalu memiliki stok. Dan saya harap Partai Golkar masih mau bersikap realistis," ujarnya.
Selain itu, sambung dia, ada nama Nurul Arifin pun cukup layak diusung di Pilpres Juli 2014 nanti. Menurut dia, Ical tak akan memenangkan pilpres nanti jika partainya ngotot mengusung Ketua umum Golkar itu.
"Saya pikir Pak Ical sulit untuk menang. Apalagi Partai Golkar tak biasa bermain oposisi," pungkasnya.
(kri)