Masalah logistik pemicu karut-marut Pemilu 2014

Rabu, 30 April 2014 - 15:43 WIB
Masalah logistik pemicu karut-marut Pemilu 2014
Masalah logistik pemicu karut-marut Pemilu 2014
A A A
Sindonews.com - Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 dinilai lebih buruk dari pemilu sebelumnya. Penilaian tersebut disampaikan Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampouw.

"Memang tidak ada jawaban lain, selain buruk, jauh lebih buruk dari 2009, saya heran ada pemantau pemilu yang lebih menilai baik yang mana dan di mananya," kata Jeirry dalam diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2014).

Jeirry menjelaskan, persoalan utama buruknya Pemilu 2014 ialah, distribusi logistik yang banyak menimbulkan persoalan. Seperti surat suara yang tertukar, sehingga pemungutan suara tertunda.

"Kita harus sepakat distribusi logistik yang buruk dan ini mengganggu proses. Sampai hari ini, masih ada daerah yang belum pemungutan suara dan (persoalan) ini sampai merata," tegasnya.

Kata dia, dampak dari persoalan distribusi logistik yang bermasalah sampai saat ini, masih mengganggu tahapan penyelesaian Pileg 2014.

"Rekapitulasi di Papua belum selesai. Pasuruan, Sampang, banyak sekali yang memperlihatkan manajemen KPU buruk dalam semua proses. Ini sumbernya logistik," lanjutnya.

Jeirry berpendapat, lemahnya pengawasan distribusi logistik juga menjadi persoalan yang menambah rentetan penyebab karut-marut Pemilu 2014. "Logistik tidak ada yang memantau, Bawaslu juga tidak memantau, kalau memantau juga tidak melekat," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8718 seconds (0.1#10.140)