SBY tak mau Demokrat jadi oportunis di pilpres
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal rencana koalisi Partai Demokrat untuk menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Ia mengatakan, Partai Demokrat belum menentukan sikap dan arah koalisi ke depannya.
Hal itu dikatakan SBY dalam jumpa pers menutup debat Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (27/4/2014). Menurutnya semua opsi terbuka mulai dari berkoalisi, mengusung poros baru, atau menjadi oposisi.
"Partai Demokrat belum tentukan posisi dan pilihan. Apakah Partai Demokrat akan gabung atau koalisi dengan partai lain. Belum, banyak spekulasi. Partai Demokrat diprediksi koalisi partai A, B, dan C. Itu belum," ujar SBY.
Dalam memutuskan arah koalisi, lanjut SBY, Demokrat tidak hanya berpikir bahwa mereka harus bergabung dengan partai lain dengan alasan memenuhi ambang batas pengajuan calon presiden.
"Satu hal, bagi Partai Demokrat kalau kami harus gabung atau koalisi dengan partai lain, bukan sekadar sekian persen tambah sekian persen sehingga cukup calonkan presiden. Bukan itu," jelasnya.
Kata SBY, Demokrat tidak pernah berpikir atau khawatir akan ketinggalan 'kereta' dibanding partai lain yang sudah aktif berkomunukasi mencari rekan koalisi. "Partai Demokrat bukan partai oportunis. Kami bukan hanya sekadar ikut kereta. Bukan itu sikap dan pilihan Partai Demokrat," tegasnya.
Dijelaskannya, Demokrat juga belum mengambil keputusan apakah maju dengan calonnya sendiri atau mendukung capres lain. Sebab, semua opsi masih terbuka bagi partai berlambang bintang ini. "Kami jalin komunikasi dengan semua pihak, termasuk parpol di luar PD agar keputusan menjadi tepat," kata SBY.
SBY menambahkan, Demokrat masih akan melakukan konsolidasi internal. Nantinya konsolidasi ini diharapkan bisa menghasilkan keputusan tepat soal koalisi dan arah pilpres.
"Saya akan lakukan pertemuan internal Majelis Tinggi partai, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai. Majelis Tinggi adalah lembaga yang berwenang untuk ajukan capres dan cawapres yang dididukung PD," paparnya.
"Saya gunakan common sense, akal sehat. Tak boleh gitu saja ikut gegap gempita manuver politik, kami punya pikiran dan sikap, kami bukan oportunis. Tiap hari kami akan lakukan proses politik internal bersama kekuatan politik lain, kami hormati semua parpol, capres. Kami ingin dengan jernih dan rasional untuk tentukan pilhannya," tutupnya.
Hal itu dikatakan SBY dalam jumpa pers menutup debat Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (27/4/2014). Menurutnya semua opsi terbuka mulai dari berkoalisi, mengusung poros baru, atau menjadi oposisi.
"Partai Demokrat belum tentukan posisi dan pilihan. Apakah Partai Demokrat akan gabung atau koalisi dengan partai lain. Belum, banyak spekulasi. Partai Demokrat diprediksi koalisi partai A, B, dan C. Itu belum," ujar SBY.
Dalam memutuskan arah koalisi, lanjut SBY, Demokrat tidak hanya berpikir bahwa mereka harus bergabung dengan partai lain dengan alasan memenuhi ambang batas pengajuan calon presiden.
"Satu hal, bagi Partai Demokrat kalau kami harus gabung atau koalisi dengan partai lain, bukan sekadar sekian persen tambah sekian persen sehingga cukup calonkan presiden. Bukan itu," jelasnya.
Kata SBY, Demokrat tidak pernah berpikir atau khawatir akan ketinggalan 'kereta' dibanding partai lain yang sudah aktif berkomunukasi mencari rekan koalisi. "Partai Demokrat bukan partai oportunis. Kami bukan hanya sekadar ikut kereta. Bukan itu sikap dan pilihan Partai Demokrat," tegasnya.
Dijelaskannya, Demokrat juga belum mengambil keputusan apakah maju dengan calonnya sendiri atau mendukung capres lain. Sebab, semua opsi masih terbuka bagi partai berlambang bintang ini. "Kami jalin komunikasi dengan semua pihak, termasuk parpol di luar PD agar keputusan menjadi tepat," kata SBY.
SBY menambahkan, Demokrat masih akan melakukan konsolidasi internal. Nantinya konsolidasi ini diharapkan bisa menghasilkan keputusan tepat soal koalisi dan arah pilpres.
"Saya akan lakukan pertemuan internal Majelis Tinggi partai, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai. Majelis Tinggi adalah lembaga yang berwenang untuk ajukan capres dan cawapres yang dididukung PD," paparnya.
"Saya gunakan common sense, akal sehat. Tak boleh gitu saja ikut gegap gempita manuver politik, kami punya pikiran dan sikap, kami bukan oportunis. Tiap hari kami akan lakukan proses politik internal bersama kekuatan politik lain, kami hormati semua parpol, capres. Kami ingin dengan jernih dan rasional untuk tentukan pilhannya," tutupnya.
(kri)