Proses pembuatan soal & jawaban UN Bahasa Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan, pembuatan soal Ujian Nasional (UN) dilakukan oleh guru, Pusat Pengembangan Pendidikan (Puspendik) dan dosen.
Kepala Puspendik Kemendikbud, Nizam mengungkapkan, ada 100 guru dari seluruh Indonesia yang membuat soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dikatakannya, masing-masing guru membuat 10 soal. Lalu, untuk soal Bahasa Indonesia terkumpul 20 ribu item soal.
Sebanyak 20 ribu item soal itu kemudian dibagi ke 20 paket soal UN Bahasa Indonesia. Lebih lanjut dia mengatakan, sebenarnya ada lebih dari 20 variasi paket soal. Sebab pihaknya membagi paket soal ini berdasarkan regional.
Dirinya mengungkapkan, di Indonesia ada delapan region. Yakni, empat region di Indonesia Barat, dua region di Indonesia Tengah dan dua region lainnya di Indonesia Timur.
"Makanya pusing sekali membuat soal ini. Selama membuat soal guru-guru ini kami tempatkan. Makanya kemudian ada yang terlewatkan karena bermuatan politik ini," tuturnya usai jumpa pers di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Hal demikian dikatakannya, terkait kasus munculnya biografi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di soal mata pelajaran bahasa Indonesia pada Ujian Nasional (UN) untuk tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Nama muncul di UN, kubu Jokowi diduga 'bermain'
Lho, kok ada Jokowi di soal UN?
Kepala Puspendik Kemendikbud, Nizam mengungkapkan, ada 100 guru dari seluruh Indonesia yang membuat soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dikatakannya, masing-masing guru membuat 10 soal. Lalu, untuk soal Bahasa Indonesia terkumpul 20 ribu item soal.
Sebanyak 20 ribu item soal itu kemudian dibagi ke 20 paket soal UN Bahasa Indonesia. Lebih lanjut dia mengatakan, sebenarnya ada lebih dari 20 variasi paket soal. Sebab pihaknya membagi paket soal ini berdasarkan regional.
Dirinya mengungkapkan, di Indonesia ada delapan region. Yakni, empat region di Indonesia Barat, dua region di Indonesia Tengah dan dua region lainnya di Indonesia Timur.
"Makanya pusing sekali membuat soal ini. Selama membuat soal guru-guru ini kami tempatkan. Makanya kemudian ada yang terlewatkan karena bermuatan politik ini," tuturnya usai jumpa pers di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Hal demikian dikatakannya, terkait kasus munculnya biografi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di soal mata pelajaran bahasa Indonesia pada Ujian Nasional (UN) untuk tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Nama muncul di UN, kubu Jokowi diduga 'bermain'
Lho, kok ada Jokowi di soal UN?
(maf)