Sisi negatif KPU yang belum bisa teratasi
A
A
A
Sindonews.com - Setidaknya ada beberapa catatan dalam pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang sudah diselenggarakan 9 Aparil 2014.
Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti menilai, sekalipun pemilu telah berulangkali dilaksanakan, tapi kelemahan kuno tetap saja tak teratasi.
"Yakni masih maraknya surat suara yang tertukar. Dalam catatan KPU (Komisi Pemilihan Umum) setidaknya terjadi di 20 provinsi," kata Ray lewat rilisnya kepada Sindonews, Sabtu (12/4/2014).
"Belum lagi adanya logistik yang tak sampai tepat waktu, kekurangan surat suara dan logistik lainnya, TPS (Tempat Pemungutan Suara) terlambat terbuka, karena petugas terlambat hadir," imbuhnya.
Menurut Ray, persoalan yang paling mendasar adalah tidak jelasnya antara Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan DPT tambahan, khusus dan tambahan khusus.
"Hingga hari ini, kita tak tahu persis berapa sebenarnya DPT solid kita. Selain itu, jumlah logistik yang dicetak tak pernah diumumkan oleh KPU jumlahnya. Bisa saja hal ini menimbulkan spekulasi adanya permainan," pungkasnya.
Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti menilai, sekalipun pemilu telah berulangkali dilaksanakan, tapi kelemahan kuno tetap saja tak teratasi.
"Yakni masih maraknya surat suara yang tertukar. Dalam catatan KPU (Komisi Pemilihan Umum) setidaknya terjadi di 20 provinsi," kata Ray lewat rilisnya kepada Sindonews, Sabtu (12/4/2014).
"Belum lagi adanya logistik yang tak sampai tepat waktu, kekurangan surat suara dan logistik lainnya, TPS (Tempat Pemungutan Suara) terlambat terbuka, karena petugas terlambat hadir," imbuhnya.
Menurut Ray, persoalan yang paling mendasar adalah tidak jelasnya antara Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan DPT tambahan, khusus dan tambahan khusus.
"Hingga hari ini, kita tak tahu persis berapa sebenarnya DPT solid kita. Selain itu, jumlah logistik yang dicetak tak pernah diumumkan oleh KPU jumlahnya. Bisa saja hal ini menimbulkan spekulasi adanya permainan," pungkasnya.
(maf)