PDIP minta pemerintah perketat pengamanan Jokowi
Sabtu, 05 April 2014 - 19:32 WIB

PDIP minta pemerintah perketat pengamanan Jokowi
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP Puan Maharani mendesak pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap para kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Desakan tersebut dilontarkan Puan menyusul adanya ancaman pembunuhan terhadap bakal capres PDIP yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau memang hal tersebut diindikasikan akan terjadi, seharusnya pemerintah yang saat ini masih berkuasa untuk memerintahkan pihak kepolisian maupun instansi terkait bisa melindungi semua capres dan cawapres. Termasuk melindungi semua pimpinan-pimpinan partai," jelas Puan usai kampanye terakhir di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2014).
Meski begitu, Puan masih meragukan adanya ancaman tersebut. Puan tak mau ambil pusing terhadap ancaman tersebut. Sambil bergurau, Puan meminta untuk menanyakan langsung kepada pihak yang mengeluarkan ancaman tersebut.
"Ya tanya sama yang buat begitu. Yang jelas kita menyerahkannya pada lembaga Kepolisian,"jelasnya.
Menyangkut masa tenang, Puan tetap meminta kadernya untuk tetap tenang dan menjaga semua TPS dari semua intimidasi dan hal-hal yang bisa memainkan hasil pemilu yang seharusnya jujur, adil, langsung dan rahasia ini untuk kepentingan kelompok tertentu.
"Biarkan rakyat yang memilih siapa yang mereka pilih pada 9 April nanti. Tetap fokus dan amankan TPS dari intimidasi," pungkasnya.
Desakan tersebut dilontarkan Puan menyusul adanya ancaman pembunuhan terhadap bakal capres PDIP yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau memang hal tersebut diindikasikan akan terjadi, seharusnya pemerintah yang saat ini masih berkuasa untuk memerintahkan pihak kepolisian maupun instansi terkait bisa melindungi semua capres dan cawapres. Termasuk melindungi semua pimpinan-pimpinan partai," jelas Puan usai kampanye terakhir di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2014).
Meski begitu, Puan masih meragukan adanya ancaman tersebut. Puan tak mau ambil pusing terhadap ancaman tersebut. Sambil bergurau, Puan meminta untuk menanyakan langsung kepada pihak yang mengeluarkan ancaman tersebut.
"Ya tanya sama yang buat begitu. Yang jelas kita menyerahkannya pada lembaga Kepolisian,"jelasnya.
Menyangkut masa tenang, Puan tetap meminta kadernya untuk tetap tenang dan menjaga semua TPS dari semua intimidasi dan hal-hal yang bisa memainkan hasil pemilu yang seharusnya jujur, adil, langsung dan rahasia ini untuk kepentingan kelompok tertentu.
"Biarkan rakyat yang memilih siapa yang mereka pilih pada 9 April nanti. Tetap fokus dan amankan TPS dari intimidasi," pungkasnya.
(kri)