HT: Indonesia cuma butuh 10 tahun jadi negara maju
A
A
A
Sindonews.com - Calon Wakil Presiden Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Hary Tanoesoedibjo (HT) secara tegas menegaskan Indonesia butuh perubahan secara cepat. Pasalnya, tingkat kesenjangan antara yang miskin dengan yang kaya semakin lebar.
Saat pidato politik di hadapan puluhan ribu kader dan simpatisan Hanura, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), HT menyatakan, latar belakang sebagai pengusaha membuatnya memahami betul taraf kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Karena alasan apa, Indonesia perlu perubahan, itu salah satu alasan saya terjun politik," kata HT, saat kampanye nasional di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu (5/4/2014).
HT menjelaskan, setidaknya ada tiga perkembangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini, yakni memilih sebagai negara maju, berkembang atau terbelakang. Jika mengacu pada kondisi saat ini, HT menilai Indonesia masih di posisi terbelakang.
"Kenapa Indonesia harus berubah, karena di dunia ini terbagi dari tiga bagian, pertama negara terbelakang, pendapatannya Rp3 juta sebulan, negara maju Rp12 juta perbulan, dan negara berkembang Rp5 juta perbulan," ungkapnya.
Ketua Bappilu Hanura ini mencontohkan, dahulu Indonesia lebih maju dari negara Cina maupun negara tetangga Malaysia. Namun, sekarang justru kalah jauh dengan mereka.
Oleh karena itu, pengalaman dia selama 20 tahun menggeluti dunia bisnis dianggap sudah cukup. Menurutnya, saat ini waktu yang tepat untuk terjun ke dunia politik dan berkontribusi terhadap negara dan kesejahteraan masyarakat.
Namun demikian, HT menambahkan, untuk menuju ke arah Indonesia sebagai negara yang maju, maka dibutuhkan strategi yang mumpuni dari pemimpinnya. Dia percaya, dengan pertumbuhan yang merata dan dibantu sektor swasta, posisi Indonesia ke depan sangat siap menjadi negara maju serta bersaing dengan dunia internasional.
"Bagaimana kita harus maju? Kenapa kita harus menunggu 16 tahun, tapi cukup 10 tahun saja. Kita bisa jadi negara maju dalam waktu 10 tahun, itu cita-cita, visi dan misi Partai Hanura," tutupnya.
Saat pidato politik di hadapan puluhan ribu kader dan simpatisan Hanura, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), HT menyatakan, latar belakang sebagai pengusaha membuatnya memahami betul taraf kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Karena alasan apa, Indonesia perlu perubahan, itu salah satu alasan saya terjun politik," kata HT, saat kampanye nasional di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu (5/4/2014).
HT menjelaskan, setidaknya ada tiga perkembangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini, yakni memilih sebagai negara maju, berkembang atau terbelakang. Jika mengacu pada kondisi saat ini, HT menilai Indonesia masih di posisi terbelakang.
"Kenapa Indonesia harus berubah, karena di dunia ini terbagi dari tiga bagian, pertama negara terbelakang, pendapatannya Rp3 juta sebulan, negara maju Rp12 juta perbulan, dan negara berkembang Rp5 juta perbulan," ungkapnya.
Ketua Bappilu Hanura ini mencontohkan, dahulu Indonesia lebih maju dari negara Cina maupun negara tetangga Malaysia. Namun, sekarang justru kalah jauh dengan mereka.
Oleh karena itu, pengalaman dia selama 20 tahun menggeluti dunia bisnis dianggap sudah cukup. Menurutnya, saat ini waktu yang tepat untuk terjun ke dunia politik dan berkontribusi terhadap negara dan kesejahteraan masyarakat.
Namun demikian, HT menambahkan, untuk menuju ke arah Indonesia sebagai negara yang maju, maka dibutuhkan strategi yang mumpuni dari pemimpinnya. Dia percaya, dengan pertumbuhan yang merata dan dibantu sektor swasta, posisi Indonesia ke depan sangat siap menjadi negara maju serta bersaing dengan dunia internasional.
"Bagaimana kita harus maju? Kenapa kita harus menunggu 16 tahun, tapi cukup 10 tahun saja. Kita bisa jadi negara maju dalam waktu 10 tahun, itu cita-cita, visi dan misi Partai Hanura," tutupnya.
(kri)