Pertarungan di Pemilu 2014, waspadai aksi 'memancing di air keruh'

Sabtu, 05 April 2014 - 01:30 WIB
Pertarungan di Pemilu 2014, waspadai aksi memancing di air keruh
Pertarungan di Pemilu 2014, waspadai aksi 'memancing di air keruh'
A A A
Sindonews.com - Kelompok-kelompok pro dan anti dalam gelaran Pemilu 2014 sudah mulai bermunculan. Semua pihak harus mewaspadai kelompok lain yang ingin "memancing di air keruh" sehingga muncul konflik pemilu.

Menurut Dr Ikrar Nusa Bhakti, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kalau memang ada kelompok-kelompok yang ingin "memancing di air keruh" untuk menciptakan situasi chaos di dalam Pemilu 2014 ini, itu artinya pertama kali terjadi dalam sejarah Indonesia.

"Kenapa? Karena dalam sejarah politik Indonesia tidak pernah ada pemilu nasional yang menimbulkan konflik (di lapangan)," ujarnya di sela seminar yang digelar Alumni FIS Universitas Indonesia Angkatan 78 di Jakarta, Jumat (4/4/2014).

Ikrar menambahkan, konflik pernah sekali terjadi pada 1982 di Lapangan Banteng, saat kampanye Golkar yang seolah-olah diganggu oleh pendukung PPP. Padahal itu adalah rekayasa militer untuk menjelekkan PPP. Jadi sebenarnya bukan murni konflik.

"Pernah Anda lihat di dalam politik nasional terjadi bunuh-bunuhan? Tidak pernah terjadi. Dan jangan lihat Aceh. Konflik di sana hanya pada tingkatan lokal karena adanya persaingan antara Partai Aceh dengan Partai Nasional Aceh," ujarnya.

Jadi kalau konflik di lapangan terjadi, lanjut Ikrar, pertanyaannya siapa yang melakukan itu? Untuk apa dia melakukan itu? Dan itu bukan hanya memperkeruh situasi, tapi juga memperburuk nama Indonesia di mata internasional. "Persoalannya, apakah pelaku konflik akan mendapat pujian? Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dan demokrasinya berjalan dengan baik," tandasnya.

Bagi Ikrar, dalam politik itu kata yang lebih didahulukan bukan senjata. "Perdebatan atau konflik itu harus diselesaikan dengan perpaduan kata, bukan adu senjata," tegasnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7404 seconds (0.1#10.140)