Wiranto nilai tindakan golput rugikan pribadi & negara
A
A
A
Sindonews.com - Sikap acuh tak acuh pada jalannya proses pemilihan umum (pemilu), diangggap bukanlah cara yang bijak untuk mendukung kemajuan bangsa.
Hal ini dikatakan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto. Menurutnya, golput merupakan sikap tidak bertanggung jawab atas apa yang dibutuhkan bangsa dari rakyatnya.
"(Golput) langkah yang blunder dan merugikan bagi pribadi maupun untuk negara," kata Wiranto usai berkampanye di hadapan ribuan kader dan simpatisan Hanura, di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/4/2014).
Calon Presiden (Capres) Hanura ini mengungkapkan, keikutsertaan masyarakat dalam menentukan nasib bangsa melalui pemilu sangat besar. Bahkan bisa berpengaruh pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
"Perahu karam ikut karam, perahu sampai tujuan ikut sampai tujuan. Bagaimana mungkin sebagai penumpang, tidak ikut menentukan siapa nakhodanya," ucap Wiranto.
Ditambahkan Wiranto, masyarakat ikut berdosa apabila golput dan bangsa kemudian terpuruk atau dipimpin oleh pemimpin yang salah. "Kalau perahu tenggelam bagaimana, apa tidak ikut berdosa dia," tuntasnya.
Hal ini dikatakan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto. Menurutnya, golput merupakan sikap tidak bertanggung jawab atas apa yang dibutuhkan bangsa dari rakyatnya.
"(Golput) langkah yang blunder dan merugikan bagi pribadi maupun untuk negara," kata Wiranto usai berkampanye di hadapan ribuan kader dan simpatisan Hanura, di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/4/2014).
Calon Presiden (Capres) Hanura ini mengungkapkan, keikutsertaan masyarakat dalam menentukan nasib bangsa melalui pemilu sangat besar. Bahkan bisa berpengaruh pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
"Perahu karam ikut karam, perahu sampai tujuan ikut sampai tujuan. Bagaimana mungkin sebagai penumpang, tidak ikut menentukan siapa nakhodanya," ucap Wiranto.
Ditambahkan Wiranto, masyarakat ikut berdosa apabila golput dan bangsa kemudian terpuruk atau dipimpin oleh pemimpin yang salah. "Kalau perahu tenggelam bagaimana, apa tidak ikut berdosa dia," tuntasnya.
(maf)