Majunya Jokowi, kehancuran PDIP

Selasa, 01 April 2014 - 00:24 WIB
Majunya Jokowi, kehancuran...
Majunya Jokowi, kehancuran PDIP
A A A
Sindonews.com - Keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan mandat kepada Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden (Capres) merupakan awal kehancuran dari partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

Pasalnya, dengan pemberian mandat tersebut PDIP telah menghilangkan ruh Soekarnoisme di tubuh partai itu sendiri.

Ketua DPC Partai Bulan Bintang PBB Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah Sunaryo mengatakan, diakui atau tidak dan suka atau tidak, secara faktual dan secara histori membuktikan PDIP besar karena Soekarno yang menjelma menjadi nafas dan nyawa dan jantung partai itu.

Pembedahan ruh Soekarno itu jika dikonversikan pada posisi partai adalah simbol. Ketika Megawati masih memimpin partai dan pernah menjadi presiden, maka PDIP tetap selalu besar. Namun sebaliknya, jika simbol partai dalam hal ini presiden yang menang dari PDIP dan dipegang bukan anak Soekarno meski kader PDIP, maka ibarat pasar kehilangan gaungnya.

“Itu sudah rumus. Lihat saja dari PNI hingga PDI akhirnya ke PDIP, semua tak lepas dari dinasti Soekarno. Lalu begitu simbol partai itu lepas dari dinasti yaitu Jokowi Presiden, tentu kehancuran partai yang akan terjadi,” ujarnya saat berbincang di Solo, Jawa Tengah, Senin (31/3/2014).

Sunaryo pun menganalogikan PAN dengan Amien Rais, maka sosok itu menjadi kuat dengan basis Muhammadiyah. Begitu pula dengan PBB dengan Yusril Ihza Mahendra, serta PKB dengan Gus Dur juga besar.

“Semua ini adalah realitas yang kompleks termasuk histori dan identik. Namun siapa jamin saat Jokowi menang jadi Presiden Indonesia, apakah itu berarti simbol atau identik Soekarno?" tegasnya.

Apalagi siapa berani menggaransi, jika Jokowi menang menjadi Presiden, partai termasuk Megawati sekalipun bisa menyetirnya?

“Tentu akan lain cerita. Karena Presiden sudah menjadi milik rakyat bukan partai lagi. Nah disitulah saya maksud awal kehancuran PDIP jika mencalonkan orang di luar Dinasti Soekarno,” ujarnya.

Jika Jokowi sudah menjadi Presiden dan Ketua Umum PDIP bukan lagi Megawati Soekarnoputri, tentu saja berpotensi pergolakan baru, akan terjadi perbenturan kepentingan antar kelompok-kelompok internal dan otomatis Jokowi yang sudah menjadi Presiden juga memiliki kepentingan.

Untuk itu majunya Jokowi benar-benar harus dikaji ulang. Apalagi jika sampai PDIP tidak mendapat 20 persen di pileg ini maka membuat PDIP cukup susah berkoalisi ideal seperti frame PDIP. Sebab banyak parpol yang juga memiliki berkepentingan.
(hyk)
Berita Terkait
Jadwal dan Panggung...
Jadwal dan Panggung Debat Capres dan Cawapres 2024
Digelar 5 Kali, Berikut...
Digelar 5 Kali, Berikut Jadwal Debat Capres dan Cawapres 2024
Haedar Nashir: Debat...
Haedar Nashir: Debat Capres-Cawapres Jangan seperti Cerdas Cermat
Soal Debat Capres-Cawapres,...
Soal Debat Capres-Cawapres, Wapres: Capres Sendiri, Cawapres Sendiri
MK Tolak Gugatan Batas...
MK Tolak Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres 35 Tahun
Debat Capres-Cawapres...
Debat Capres-Cawapres dan Capaian RPJMN Kesehatan
Berita Terkini
6 Pati TNI Dimutasi...
6 Pati TNI Dimutasi Jadi Staf Khusus KSAD Jenderal Maruli pada Mutasi TNI Maret 2025
16 menit yang lalu
Mutasi TNI Terbaru,...
Mutasi TNI Terbaru, Jenderal Agus Subiyanto Geser 3 Pati TNI AU Jadi Staf Khusus KSAU
1 jam yang lalu
Urun Rembug Tentang...
Urun Rembug Tentang Revisi UU TNI
1 jam yang lalu
Integritas
Integritas
2 jam yang lalu
Jalani Sidang Etik Hari...
Jalani Sidang Etik Hari Ini, Eks Kapolres Ngada Bakal Dipecat
2 jam yang lalu
7 Pati Bintang 1 Dapat...
7 Pati Bintang 1 Dapat Promosi Jabatan dan Kenaikan Pangkat dari Panglima TNI
2 jam yang lalu
Infografis
PDIP Pecat Jokowi, Gibran,...
PDIP Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution dari Partai
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved