Indonesia alami krisis kepemimpinan nasional?

Minggu, 23 Maret 2014 - 19:31 WIB
Indonesia alami krisis...
Indonesia alami krisis kepemimpinan nasional?
A A A
APAKAH masalah bangsa yang perlu diprioritaskan saat ini? Apakah yang bisa anda lakukan sebagai wakil rakyat untuk menyelesaikan persoalan tersebut?

Pertanyaan ini terlontar di sesi debat online Diaspora Memilih caleg Dapil Jakarta II (Jakarta Pusat, Selatan, dan Luar Negeri) yang diselenggarakan Global Indonesian Voices (GIV) dan Ayo Vote Kamis 21 Maret malam. Debat online caleg ini diklaim sebagai yang pertama dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Caleg Partai Amanat Nasional Yoga Dirga Cahya menyebutkan krisis kepemimpinan nasional sebagai masalah terserius. “Kita sudah memiliki banyak masterplan seperti Koridor Pembangunan di Daerah Terpencil, namun yang menjadi masalah adalah ketidaktegasan pemerintah pusat mengawasi implementasinya,” jelas Yoga.

Lajang berumur 27 tahun ini mengharapkan Pemilu 2014 dapat melahirkan sosok pemimpin yang tegas. Beliau juga mengingatkan kepada pemimpin baru agar tidak serta-merta mementahkan kembali masterplan yang telah ada. “Mari kita melanjutkan, hal-hal seperti PELITA, REPELITA di Orde Baru adalah contoh yang bagus namun dapat dibungkus dalam nama yang baru.”

Senada dengan Yoga, caleg Partai Gerindra Bondan Haryo Winarno mengkritisi lemahnya kepemimpinan nasional. “Kita lihat saja data yang ada, jurang kaya-miskin semakin lebar, koefisien begini naik dari 0.32 di 1997 ke 0.41 di 2007.”

Caleg yang terkenal dengan slogan Maknyusnya ini juga menekankan pentingnya kesinambungan dari pemerintah sebelumnya. “Kalau saya di Senayan kelak, saya tidak akan berangkat dari ruang hampa, saya akan mengevaluasi legislasi yang telah ada dan mempertajamnya.”

Andi Saiful Haq dari Partai Hanura memiliki pandangan lain. Beliau menilai kemunculan sosok seperti Joko Widodo, Bima Arya, Tri Rismaharini merupakan produk sukses reformasi 1998. "Bangsa ini tidak krisis pemimpin melainkan memiliki potensi kepemimpinan nasional yang baru.”

Aktivis HAM ini juga menilai kemunculan sosok Risma merupakan pencapaian tersendiri bagi kaum wanita yang selama ini selalu termarjinalkan di kancah politik.

Video debat dapat disaksikan di http://www.diasporamemilih.com/debat-online
(hyk)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0862 seconds (0.1#10.24)