Empat peserta Konvensi Demokrat bicara Blok Mahakam
Sabtu, 22 Februari 2014 - 14:03 WIB

Empat peserta Konvensi Demokrat bicara Blok Mahakam
A
A
A
Sindonews.com - Empat kandidat calon presiden (capres) Partai Demokrat berpendapat pemerintah harus mengambil alih pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur. Kawasan kaya minyak dan gas (migas) tersebut masih dikelola Total E&P Indonesie hingga tahun 2017 mendatang. Jelang kontrak berakhir, banyak pihak berharap pengelolaan kawasan itu diambil alih pemerintah.
Empat kandidat capres itu yakni, Anis Baswedan, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo, dan Dahlan Iskan, sama-sama berharap agar kontrak Total tidak diperpanjang. Semuanya juga sepakat membantah ketidakmampuan Indonesia dalam mengelola kawasan migas. Mereka pun berjanji, jika menjadi presiden nantinya, bakal ada nasionalisasi kawasan yang kaya sumber daya alam.
“Siapa bilang kita tidak mampu? Kita sangat mampu. Kita punya dananya, kita punya kekuatannya. Saya pastikan itu sepenuhnya digunakan utk kepentingan bangsa,” kata Anis Baswedan, Sabtu (22/2/2014).
Sementara itu, Irman Gusman menilai perlu adanya evaluasi kontrak pengelolaan Blok Mahakam. "Ini maslaah hukum karena menyangkut masalah kontrak kerja. Nantinya kontrak ini harus kita evaluasi ulang. Harus ada renegosiasi kontrak,” ujar Irman.
Hal senada juga diungkapkan Pramono Edhie Wibowo yang juga meyakini kemampuan anak bangsa mengelola lapangan migas. Dengan kemampuan yang sudah dimiliki Indonesia, tak perlu lagi pengelolaan migas diserahkan ke pihak asing.“Saya minta, bikin putra daerah menjadi orang-orang yang potensial menggali Blok Mahakam sendiri. Ahli minyak Indonesia yang ada di luar negeri, pulanglah. Mengabdilah sedikit untuk negara,” katanya.
Dahlan Iskan sedikit berbeda. Dia tidak ingin menyebut bangsa ini anti-asing. “Jangan dikaitkan dengan anti asing, karena bisa panjang sekali. Sikap kita ya wajar saja. Intinya kontraknya (Total) habis, karena habis ya terserah kita, mau dilanjutkan atau mau dipakai sendiri,” kata Dahlan.
Sementara itu, salah satu kandidat Sinyo Harry Sarundajang datang terlambat. Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat Maftuch Basuni menjelaskan, Sinyo akhirnya dipindah ke sesi kedua yang dilakasanakan mulai pukul 14.00 hingga 16.00 Wita. “Sebenarnya formasi sesinya tetap lima kandidat di sesi pertama dan enam kandidat di sesi kedua. Namun karena Sinyo terlambat jadi nanti di sesi kedua jadi tujuh kandidat,” kata Maftuch, Sabtu (22/2/2014).
Empat kandidat capres itu yakni, Anis Baswedan, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo, dan Dahlan Iskan, sama-sama berharap agar kontrak Total tidak diperpanjang. Semuanya juga sepakat membantah ketidakmampuan Indonesia dalam mengelola kawasan migas. Mereka pun berjanji, jika menjadi presiden nantinya, bakal ada nasionalisasi kawasan yang kaya sumber daya alam.
“Siapa bilang kita tidak mampu? Kita sangat mampu. Kita punya dananya, kita punya kekuatannya. Saya pastikan itu sepenuhnya digunakan utk kepentingan bangsa,” kata Anis Baswedan, Sabtu (22/2/2014).
Sementara itu, Irman Gusman menilai perlu adanya evaluasi kontrak pengelolaan Blok Mahakam. "Ini maslaah hukum karena menyangkut masalah kontrak kerja. Nantinya kontrak ini harus kita evaluasi ulang. Harus ada renegosiasi kontrak,” ujar Irman.
Hal senada juga diungkapkan Pramono Edhie Wibowo yang juga meyakini kemampuan anak bangsa mengelola lapangan migas. Dengan kemampuan yang sudah dimiliki Indonesia, tak perlu lagi pengelolaan migas diserahkan ke pihak asing.“Saya minta, bikin putra daerah menjadi orang-orang yang potensial menggali Blok Mahakam sendiri. Ahli minyak Indonesia yang ada di luar negeri, pulanglah. Mengabdilah sedikit untuk negara,” katanya.
Dahlan Iskan sedikit berbeda. Dia tidak ingin menyebut bangsa ini anti-asing. “Jangan dikaitkan dengan anti asing, karena bisa panjang sekali. Sikap kita ya wajar saja. Intinya kontraknya (Total) habis, karena habis ya terserah kita, mau dilanjutkan atau mau dipakai sendiri,” kata Dahlan.
Sementara itu, salah satu kandidat Sinyo Harry Sarundajang datang terlambat. Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat Maftuch Basuni menjelaskan, Sinyo akhirnya dipindah ke sesi kedua yang dilakasanakan mulai pukul 14.00 hingga 16.00 Wita. “Sebenarnya formasi sesinya tetap lima kandidat di sesi pertama dan enam kandidat di sesi kedua. Namun karena Sinyo terlambat jadi nanti di sesi kedua jadi tujuh kandidat,” kata Maftuch, Sabtu (22/2/2014).
(dam)