Terjun ke politik, Pramono tetap pegang sumpah prajurit
A
A
A
Sindonews.com - Terjun ke dunia politik, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo menegaskan, tidak akan melupakan janjinya sewaktu menjadi prajurit TNI, yakni pengabdian kepada negara dan bangsa.
"Saya hanya berpesan kepada diri saya sendiri," kata Pramono di acara Silaturrahmi KSAD dengan Perwira Tinggi Purnawarawan TNI AD, dalam rangka memberikan penjelasan komitmen Netralitas TNI menghadapi Pemilu 2014, di Mabes AD, Jakarta, Kamis (20/2/2014).
"Jangan lupakan pengabdian kepada negara dan bangsa yang pernah kita ucapkan pada saat menjadi tentara. Dengan mengatakan sumpah prajurit, dengan mengucapkan sumpah sapta marga," imbuhnya.
Maka dari itu, menurut dia, purnawirawan TNI yang terjun ke dunia politik, tak boleh terbawa arus orang lain. "Begitu masuk di politik, dia terbawa arus orang lain, yang tidak boleh sebetulnya para purnawirawan jangan seperti itu. Termasuk saya sendiri," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, dia pun mengusulkan kepada KSAD Jendral TNI Budiman, untuk tidak mengantarkan jenazah purnawirawan TNI yang pernah menciderai angkatan darat, ke kuburan dengan upacara kehormatan militer.
"Saya usul kepada KSAD, mungkin agak kasar, kalau ada purnawirawan yang menciderai, mengolok-ngolok angkatan darat dengan dasar yang tidak benar, kalau mati jangan diantar ke kuburan dengan kehormatan militer," tuturnya disambut tepuk tangan para hadirin.
"Setuju tidak ini," tanya Pramono.
Kemudian, dia mengatakan, "Jangan diantar, termasuk saya. Kalau saya menciderai angkaran darat, jangan antar aku dengan kehormatan militer kalau nanti aku tiada," pungkasnya.
"Saya hanya berpesan kepada diri saya sendiri," kata Pramono di acara Silaturrahmi KSAD dengan Perwira Tinggi Purnawarawan TNI AD, dalam rangka memberikan penjelasan komitmen Netralitas TNI menghadapi Pemilu 2014, di Mabes AD, Jakarta, Kamis (20/2/2014).
"Jangan lupakan pengabdian kepada negara dan bangsa yang pernah kita ucapkan pada saat menjadi tentara. Dengan mengatakan sumpah prajurit, dengan mengucapkan sumpah sapta marga," imbuhnya.
Maka dari itu, menurut dia, purnawirawan TNI yang terjun ke dunia politik, tak boleh terbawa arus orang lain. "Begitu masuk di politik, dia terbawa arus orang lain, yang tidak boleh sebetulnya para purnawirawan jangan seperti itu. Termasuk saya sendiri," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, dia pun mengusulkan kepada KSAD Jendral TNI Budiman, untuk tidak mengantarkan jenazah purnawirawan TNI yang pernah menciderai angkatan darat, ke kuburan dengan upacara kehormatan militer.
"Saya usul kepada KSAD, mungkin agak kasar, kalau ada purnawirawan yang menciderai, mengolok-ngolok angkatan darat dengan dasar yang tidak benar, kalau mati jangan diantar ke kuburan dengan kehormatan militer," tuturnya disambut tepuk tangan para hadirin.
"Setuju tidak ini," tanya Pramono.
Kemudian, dia mengatakan, "Jangan diantar, termasuk saya. Kalau saya menciderai angkaran darat, jangan antar aku dengan kehormatan militer kalau nanti aku tiada," pungkasnya.
(maf)