Pemilu 2014 rawan konflik
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan saat ini Badan Intelijen Negara (BIN) memiliki kekhawatiran Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 nanti akan terjadi pergolakan konflik sosial.
"Di kalangan BIN ada kekhawatiran pemilu akan terjadi pergolakan. Tidak ada tokoh yang benar-benar mumpuni sebagai Presiden. BIN juga meyakini pemilu nanti akan banyak gangguan," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam dialog publik jelang Pemilu 2014 bertemakan "Netralitas Aparat dan Media Pada Pemilu 2014" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2014).
Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya pemilukada di setiap daerah yang kerap terjadi konflik serta tingginya kebencian masyarakat terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
"Permusuhan antara Polri dan masyarakat juga mulai tinggi. Dapat dilihat dari banyaknya pos polisi yang dirusak massa dan anggota polisi yang bentrok di daerah-daerah dengan masyarakat," papar Neta.
Selain itu, menurut Neta berdasarkan peta politik Pemilu 2014 nanti, tidak ada "musuh" yang dijadikan oleh seluruh partai politik peserta Pemilu musuh bersama.
"Lebih bahaya nanti, tidak ada musuh bersama dalam pemilu nanti. Soalnya SBY tidak boleh maju lagi," pungkas Neta.
Untuk itu, IPW berharap Polri dapat bekerja profesional untuk mengamankan Pemilu nanti. Dengan tidak berpihak kepada parpol manapun. "Netralitas Polri dalam pemilu dibutuhkan, jangan sampai ada kekacauan-kekacauan," tandas Neta.
"Di kalangan BIN ada kekhawatiran pemilu akan terjadi pergolakan. Tidak ada tokoh yang benar-benar mumpuni sebagai Presiden. BIN juga meyakini pemilu nanti akan banyak gangguan," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam dialog publik jelang Pemilu 2014 bertemakan "Netralitas Aparat dan Media Pada Pemilu 2014" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2014).
Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya pemilukada di setiap daerah yang kerap terjadi konflik serta tingginya kebencian masyarakat terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
"Permusuhan antara Polri dan masyarakat juga mulai tinggi. Dapat dilihat dari banyaknya pos polisi yang dirusak massa dan anggota polisi yang bentrok di daerah-daerah dengan masyarakat," papar Neta.
Selain itu, menurut Neta berdasarkan peta politik Pemilu 2014 nanti, tidak ada "musuh" yang dijadikan oleh seluruh partai politik peserta Pemilu musuh bersama.
"Lebih bahaya nanti, tidak ada musuh bersama dalam pemilu nanti. Soalnya SBY tidak boleh maju lagi," pungkas Neta.
Untuk itu, IPW berharap Polri dapat bekerja profesional untuk mengamankan Pemilu nanti. Dengan tidak berpihak kepada parpol manapun. "Netralitas Polri dalam pemilu dibutuhkan, jangan sampai ada kekacauan-kekacauan," tandas Neta.
(dam)