Kepala Pukat UGM komentari kasus Anggito
A
A
A
Sindonews.com - Tindakan Anggito Abimanyu yang melakukan plagiarisme dalam artikelnya di kolom opini Harian Kompas, terbit 10 Februari 2014 lalu, cukup mengejutkan.
Hal ini cukup disayangkan oleh rekannya sesama akademisi di Universitas Gajah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar.
"Sikap plagiasinya, jika memang benar ia lakukan, menjadi contoh buruk," kata Zainal yang juga Kepala Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, dalam pesan elektronik kepada Sindonews, Senin (17/2/2014).
Contoh buruk ini, lanjut Zainal, sangat bertentangan dengan sosoknya yang menjadi panutan begitu banyak pihak. "Terkhusus (menjadi panutan) mahasiswanya," tulis Dosen Fakultas Hukum UGM ini.
Namun begitu Zainal mengapresiasi keputusan Anggito mundur dari posisinya sebagai dosen di UGM. "Mundur adalah sikap ksatria. Apalagi dia mengakui dengan jujur bahwa dia khilaf dan meminta maaf pada semua orang," tuturnya.
Lebih lanjut Zainal menegaskan, sikap ksatria Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama itu merupakan bukti bahwa sikap ksatria itu masih ada.
Sejauh ini Zainal mengaku belum paham sesungguhnya apa yang terjadi dengan Anggito. Dia berjanji akan berkomunikasi dengan Anggito secepatnya.
Hal ini cukup disayangkan oleh rekannya sesama akademisi di Universitas Gajah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar.
"Sikap plagiasinya, jika memang benar ia lakukan, menjadi contoh buruk," kata Zainal yang juga Kepala Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, dalam pesan elektronik kepada Sindonews, Senin (17/2/2014).
Contoh buruk ini, lanjut Zainal, sangat bertentangan dengan sosoknya yang menjadi panutan begitu banyak pihak. "Terkhusus (menjadi panutan) mahasiswanya," tulis Dosen Fakultas Hukum UGM ini.
Namun begitu Zainal mengapresiasi keputusan Anggito mundur dari posisinya sebagai dosen di UGM. "Mundur adalah sikap ksatria. Apalagi dia mengakui dengan jujur bahwa dia khilaf dan meminta maaf pada semua orang," tuturnya.
Lebih lanjut Zainal menegaskan, sikap ksatria Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama itu merupakan bukti bahwa sikap ksatria itu masih ada.
Sejauh ini Zainal mengaku belum paham sesungguhnya apa yang terjadi dengan Anggito. Dia berjanji akan berkomunikasi dengan Anggito secepatnya.
(hyk)