Pendaftaran SNMPTN mulai dibuka hari ini

Senin, 17 Februari 2014 - 04:15 WIB
Pendaftaran SNMPTN mulai dibuka hari ini
Pendaftaran SNMPTN mulai dibuka hari ini
A A A
Sindonews.com - Setelah pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS), mulai hari ini panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mulai membuka pendaftaran.

Ketua Panitia SNMPTN 2014 Ganjar Kurnia mengatakan, panitia mulai membuka pendaftaran SNMPTN sejak 17 Februari hingga 31 Maret. Jika pengisian PDSS dilakukan oleh sekolah maka tahap kedua ini harus siswa yang mendaftar. Namun siswa yang dapat mendaftar ialah siswa yang sudah terekam jejak prestasinya di PDSS.

“Sekolah harus memberikan password ke siswa untuk mendaftar. Di sini siswa harus memverifikasi data yang ada. Data tidak bisa diubah setelah waktu verifikasi berakhir,” katanya pada Pembukaan Pendaftaran SNMPTN di Hotel Red Top, Jakarta, Minggu (16/2/2014).

Rektor Unpad ini menambahkan, hingga saat ini sudah ada 11.836 sekolah yang mengisi PDSS. Jumlah tersebut termasuk 1982 sekolah baru. Untuk siswa, jumlah yang terdaftar adalah 2.319.050 siswa.

Dia menekankan, sekolah yang diterima ialah yang sudah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Dan siswa yang bisa didaftarkan adalah siswa yang memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).

Kepala Humas SNMPTN 2014 Bambang Hermanto mengatakan, panitia meminta ke semua sekolah untuk melakukan pendekatan kepada siswanya agar tidak bergerombol di program studi favorit saja. Dia menggambarkan, akan ada kanibalisme pada SNMPTN tahun ini jika mayoritas siswa memilih jurusan favorit saja.

“Favoritisme yang dianut di masyarakat harus dibuka. Siswa jangan bergerombol di satu jurusan favorit saja karena persaingan akan sangat ketat,” ujarnya pada Seminar PTN Bimbingan Tes Alumni (BTA) Group di Balai Samudera.

Dia menekankan, kebanyakan siswa berprinsip lebih baik kuliah di jurusan tertentu daripada di PTN tertentu. Misalnya, banyak siswa bersikeras ingin kuliah di kedokteran, ekonomi atau tehnik di UI atau ITB daripada kuliah di kampus UI atau ITB nya saja.

Panitia menginginkan siswa sekarang lebih fokus pada kuliah di kampus mana dan bukan di jurusan favorit saja agar potensi mereka masuk di kampus negeri terbuka luas. Bambang menerangkan, siswa hanya dapat melamar di dua PTN dimana PTN salah satunya harus PTN yang berada di provinsi yang sama dengan SMA asal.

Selain itu, siswa hanya dapat memilih tiga program studi dengan ketentuan satu PTN maksimal dua program studi. Menurut Bambang, siswa harus memakai teknik jangan memilih jurusan favorit saja karena urutan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan.

“Siswa hanya diizinkan memilih program studi yang relevan dan ditentukan oleh masing-masing PTN,” tuturnya.

Kepala Sekolah SMA 8 Jakarta Nahdianah mengatakan, ada kekhawatiran atas blacklist sekolah yang ditetapkan oleh panitia SNMPTN. Jika memang ada kesalahan yang dilakukan siswa seperti misalnya tidak registrasi ulang maka panitia jangan memblokir sekolahnya namun personal siswanya saja. SMA 8 sendiri sudah mengirimkan surat ke panitia agar tidak menyamaratakan sanksi seperti itu.

Dia menyatakan, tahun lalu hanya 95 persen siswa SMA 8 yang lolos SNMPTN jalur undangan ini. Nahdianah mengklaim, semestinya bisa 100 persen namun sayangnya panitia melakukan pembatasan.

Oleh karena itu, dia berharap ada satu sistem dimana pembatasan atau blacklist tidak diberikan ke lembaganya karena sangat merugikan siswa. Jika memang belum ada opsi seperti itu, ujarnya, dia berharap panitia dapat memberikan solusi lain yang berprinsip keadilan.

Direktur BTA Group Hasahatan Manulang menambahkan, pihaknya tidak hanya mendatangkan siswa namun juga orang tua pada seminar PTN ini. Tujuannya ialah untuk mensosialisasikan bagaimana teknik yang tepat untuk lolos SNMPTN.

Pasalnya, kebanyakan cara berpikir orang tua ialah ingin memasukkan anaknya ke fakultas favorit seperti kedokteran, teknik atau ekonomi. Dalam hal ini, terangnya, pihaknya ingin mengarahkan orang tua untuk memaksakan anaknya seperti itu karena cenderung menemui kegagalan.

“Anak harus memilih jurusan yang dia suka. Apalagi yang kuliah kan anaknya bukan orang tuanya,” tuturnya.

Baca berita:
Guru akan luncurkan buku putih pendidikan
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7685 seconds (0.1#10.140)