Ketika tweet Anies Baswedan dibukukan
A
A
A
Sindonews.com - Sosok Anies Baswedan sudah tidak asing lagi terutama bagi mereka yang aktif dalam social media Twitter. Sebab Rektor Universitas Paramadina ini kerap menuliskan tweet (kicauan) yang menarik dan inspiratif.
Tak heran, kicauannya itu mendapat respons yang luar biasa dari masyarakat. Buktinya, hingga akhir Januari 2014 lalu jumlahnya mencapai 381.418 follower. Hal inilah yang mendorong penulis Syafiq Basri bersama dengan penerbit Mizan meluncurkan buku 'Melampaui Mimpi Anies Baswedan@Twitterland'.
"Selain enak dan renyah dibaca. Banyak ucapan Anies selain menarik juga berkelas, penuh inspirasi, menggugah, menggerakkan dan menyentuh, bahkan bikin orang menangis," ujar Syafiq Basri saat peluncuran buku di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2014) .
Sebuah ucapan Anies yang dikutip akun @MataNajwa adalah "Pemimpin itu harus tulus. Ketika dipuji dia tdk terbang, ketika dicaci dia tdk tumbang" mendapat retweet (gaung) sebanyak 1.828 kali dan lebih dari 300 favorit. "Ini jauh di atas ungkapan tokoh lain yang juga dikutip @MataNajwa. Masih ada tweet Anies yang digaungkan ratusan kali," kata Syafiq.
Ada beberapa tokoh ternama yang memberikan tanggapan mengenai tweet Anies di antaranya, Goenawan Mohamad yang menyatakan, Anies selalu mengatakan pendapat dengan runut, dengan nalar, dan tak jarang inspiratif.
Kemudian, pengamat politik Burhanudin Muhtadi menyebutkan, Anies menyuntikkan harapan bahwa kita bisa memenangkan masa depan Indonesia. Pesimis, apalagi nyinyir takkan membantu apa-apa. Serta Redaktur KORAN SINDO yang menyatakan, Bung Anies selalu mengambil perspektif optimisme dalam melihat persoalan sosial-politik. Menggugah semangat kebangsaan.
Menurut dia, dibutuhkan waktu setahun untuk membuat buku tersebut sejak 2012 lalu. Dalam proses pembuatannya, Syafiq mengaku, sempat mengalami pasang surut namun tidak berlangsung lama dan kembali bergairah setelah Anies menyetujui. Bahkan lebih menarik ketika ikut dalam konvensi capres Demokrat.
Sementara, Anies Baswedan mengaku, awalnya tidak memiliki akun Twitter namun setelah membuatnya ternyata social media ini merupakan buldoser yang meruntuhkan batas-batas komunikasi dengan siapa saja, dimanapun, dan kapan saja, serta egaliter yang belum tentu bisa dilakukan jika bertemu langsung.
Anies menyarankan, nge-tweet tidak harus yang rumit dan rasional tapi yang kontemplatif dan dirasakan. Apalagi, ruang yang tersedia terbatas cuma 140 Salah satu tweet yang sesuai dengan konteks saat ini adalah, pemimpin = pemimpi + N (nyali). Artinya, seorang pemimpin adalah mereka yang punya mimpi dan memiliki nyali atau keberanian untuk mewujudkannya.
"Penyimpangan terjadi bukan karena banyak orang jahat tapi karena orang baik memilih diam dan mendiamkan karena itu saya mengundang semua jangan diam dan mendiamkan," tegasnya.
Tak heran, kicauannya itu mendapat respons yang luar biasa dari masyarakat. Buktinya, hingga akhir Januari 2014 lalu jumlahnya mencapai 381.418 follower. Hal inilah yang mendorong penulis Syafiq Basri bersama dengan penerbit Mizan meluncurkan buku 'Melampaui Mimpi Anies Baswedan@Twitterland'.
"Selain enak dan renyah dibaca. Banyak ucapan Anies selain menarik juga berkelas, penuh inspirasi, menggugah, menggerakkan dan menyentuh, bahkan bikin orang menangis," ujar Syafiq Basri saat peluncuran buku di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2014) .
Sebuah ucapan Anies yang dikutip akun @MataNajwa adalah "Pemimpin itu harus tulus. Ketika dipuji dia tdk terbang, ketika dicaci dia tdk tumbang" mendapat retweet (gaung) sebanyak 1.828 kali dan lebih dari 300 favorit. "Ini jauh di atas ungkapan tokoh lain yang juga dikutip @MataNajwa. Masih ada tweet Anies yang digaungkan ratusan kali," kata Syafiq.
Ada beberapa tokoh ternama yang memberikan tanggapan mengenai tweet Anies di antaranya, Goenawan Mohamad yang menyatakan, Anies selalu mengatakan pendapat dengan runut, dengan nalar, dan tak jarang inspiratif.
Kemudian, pengamat politik Burhanudin Muhtadi menyebutkan, Anies menyuntikkan harapan bahwa kita bisa memenangkan masa depan Indonesia. Pesimis, apalagi nyinyir takkan membantu apa-apa. Serta Redaktur KORAN SINDO yang menyatakan, Bung Anies selalu mengambil perspektif optimisme dalam melihat persoalan sosial-politik. Menggugah semangat kebangsaan.
Menurut dia, dibutuhkan waktu setahun untuk membuat buku tersebut sejak 2012 lalu. Dalam proses pembuatannya, Syafiq mengaku, sempat mengalami pasang surut namun tidak berlangsung lama dan kembali bergairah setelah Anies menyetujui. Bahkan lebih menarik ketika ikut dalam konvensi capres Demokrat.
Sementara, Anies Baswedan mengaku, awalnya tidak memiliki akun Twitter namun setelah membuatnya ternyata social media ini merupakan buldoser yang meruntuhkan batas-batas komunikasi dengan siapa saja, dimanapun, dan kapan saja, serta egaliter yang belum tentu bisa dilakukan jika bertemu langsung.
Anies menyarankan, nge-tweet tidak harus yang rumit dan rasional tapi yang kontemplatif dan dirasakan. Apalagi, ruang yang tersedia terbatas cuma 140 Salah satu tweet yang sesuai dengan konteks saat ini adalah, pemimpin = pemimpi + N (nyali). Artinya, seorang pemimpin adalah mereka yang punya mimpi dan memiliki nyali atau keberanian untuk mewujudkannya.
"Penyimpangan terjadi bukan karena banyak orang jahat tapi karena orang baik memilih diam dan mendiamkan karena itu saya mengundang semua jangan diam dan mendiamkan," tegasnya.
(dam)