Serap aspirasi, HT blusukan ke Pasar Legi
A
A
A
Sindonews.com - Kehadiran Calon Wakil Presiden (Cawapres) Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (HT) melakukan blusukan ke Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah (Jateng), secara mendadak.
Pria yang akrab disapa HT ini memasuki halaman pasar, para pedagang pasar, terutama para buruh gendong ini spontan berucap.
"Wong kuikan sing sering muncul ning TV. Oh iyo, bener kui Pak Hary tenanan (orang itu yang sering muncul di TV. Oh iya, benar, itu Pak Hary sungguhan)," kata para pedagang yang langsung mengerumuninya, di Solo, Rabu (29/1/2014).
Mendengar teriakan para pedagang, HT yang datang dengan menggunakan rompi warna cokelat dan berkaos putih ini pun tersenyum dan melambaikan tangannya ke para pedagang.
HT tak memerdulikan lingkungan pasar tradisional terbesar di Kota Solo yang kotor. Bahkan saat blusukan ke Pasar Legi, Ketua Badan Pemenang Pemilu (Bapilu) DPP Partai Hanura ini terlihat akrab dengan para pedagang.
Dari pantauan, baik HT maupun para pedagang ini terlihat tak ada jarak sekalipun. Bahkan, meski HT merupakan salah satu pengusaha nasional yang sukses, pria kelahiran Surabaya ini tak canggung jongkok di depan para pedagang.
"Ibu sudah lama berjualan di pasar ini," tanya HT kepada pedagang buah jeruk di pintu masuk Pasar Legi.
Dengan lugas, pedagang ini pun menjawab pertanyaan HT. "Sudah lama Pak," ujar Sariyem menjawab pertanyaan HT.
HT pun kembali bertanya pada pedagang tersebut. "Cukup penghasilannya dari berdagang buah bu," tanya HT.
Sariyem pun hanya tersenyum saja. "Ya sabar ya bu, semua itu butuh perjuangan dan kesabaran," ucap HT kepada Sariyem sebelum meneruskan masuk ke dalam Pasar Legi.
Dalam kunjungannya ke Pasar Legi ini, HT sengaja blusukan, untuk menyerap aspirasi masyarakat bawah. HT ingin melihat langsung ketersediaan bahan-bahan pokok di pasar tradisional. Termasuk harga komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi atau tidak.
HT pun tertarik dengan dengan perjuangan para buruh gendong yang ada di Pasar Legi. Meskipun mayoritas buruh gendong di Pasar Legi adalah perempuan, namun HT melihat, mereka perempuan yang tangguh dan tak pantang menyerah.
Meskipun setiap harinya mereka harus memikul beban yang cukup berat,tapi tak ada sedikitpun para buruh gendong ini mengeluh. "Hebat," ucapnya singkat.
Pria yang akrab disapa HT ini memasuki halaman pasar, para pedagang pasar, terutama para buruh gendong ini spontan berucap.
"Wong kuikan sing sering muncul ning TV. Oh iyo, bener kui Pak Hary tenanan (orang itu yang sering muncul di TV. Oh iya, benar, itu Pak Hary sungguhan)," kata para pedagang yang langsung mengerumuninya, di Solo, Rabu (29/1/2014).
Mendengar teriakan para pedagang, HT yang datang dengan menggunakan rompi warna cokelat dan berkaos putih ini pun tersenyum dan melambaikan tangannya ke para pedagang.
HT tak memerdulikan lingkungan pasar tradisional terbesar di Kota Solo yang kotor. Bahkan saat blusukan ke Pasar Legi, Ketua Badan Pemenang Pemilu (Bapilu) DPP Partai Hanura ini terlihat akrab dengan para pedagang.
Dari pantauan, baik HT maupun para pedagang ini terlihat tak ada jarak sekalipun. Bahkan, meski HT merupakan salah satu pengusaha nasional yang sukses, pria kelahiran Surabaya ini tak canggung jongkok di depan para pedagang.
"Ibu sudah lama berjualan di pasar ini," tanya HT kepada pedagang buah jeruk di pintu masuk Pasar Legi.
Dengan lugas, pedagang ini pun menjawab pertanyaan HT. "Sudah lama Pak," ujar Sariyem menjawab pertanyaan HT.
HT pun kembali bertanya pada pedagang tersebut. "Cukup penghasilannya dari berdagang buah bu," tanya HT.
Sariyem pun hanya tersenyum saja. "Ya sabar ya bu, semua itu butuh perjuangan dan kesabaran," ucap HT kepada Sariyem sebelum meneruskan masuk ke dalam Pasar Legi.
Dalam kunjungannya ke Pasar Legi ini, HT sengaja blusukan, untuk menyerap aspirasi masyarakat bawah. HT ingin melihat langsung ketersediaan bahan-bahan pokok di pasar tradisional. Termasuk harga komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi atau tidak.
HT pun tertarik dengan dengan perjuangan para buruh gendong yang ada di Pasar Legi. Meskipun mayoritas buruh gendong di Pasar Legi adalah perempuan, namun HT melihat, mereka perempuan yang tangguh dan tak pantang menyerah.
Meskipun setiap harinya mereka harus memikul beban yang cukup berat,tapi tak ada sedikitpun para buruh gendong ini mengeluh. "Hebat," ucapnya singkat.
(maf)