Kemendikbud jaring 33.106 guru untuk jadi instruktur

Jum'at, 17 Januari 2014 - 22:02 WIB
Kemendikbud jaring 33.106 guru untuk jadi instruktur
Kemendikbud jaring 33.106 guru untuk jadi instruktur
A A A
Sindonews.com - Pemerintah akan merekrut 33.106 guru untuk menjadi instruktur kurikulum nasional. Proses rekrutmen itu akan melalui seleksi sehingga mendapatkan guru berprestasi.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Syawal Gultom.

Menurutnya, jika tahun lalu sekolah yang menentukan siapa guru yang menjadi instruktur nasional. Maka tahun ini pemerintah akan mengundang guru untuk menjadi instruktur nasional dan boleh mendaftar secara online dan offline.

“Instruktur nasional akan direkrut terbuka. Semua guru berpotensi menjadi instruktur,” katanya pada konferensi pers Perekrutan Instruktur Nasional di Gedung Kemendikbud, Jumat (17/1/2014).

Syawal menambahkan, pendaftaran tidak lagi terbatas bagi sekolah negeri, namun yayasan pendidikan sekolah swasta seperti Muhammadiyah, Taman Siswa atau Perguruan Katolik, bisa mendaftar.

Diungkapkannya, jika ditotal maka guru yang akan mendaftar akan berasal dari 270.000 sekolah negeri dan swasta.

"Semua lembaga pendidikan ini juga dapat merekomendasikan guru-guru terbaiknya ke lembaga penjaminan mutu pendidikan di daerah masing-masing. Pendaftaran mulai dibuka 18-26 Januari," ungkapnya.

Sementara proses seleksi mulai 27 Januari sampai 30 Januari 2014. Sedangkan pada 31 Januari akan ditetapkan siapa saja yang lolos. Jika dirinci, maka pemerintah
membutuhkan 14.707 instruktur untuk jenjang SD, 10.107 SMP, 5.352 SMA dan 2.940 instruktur di SMK.

Mantan Rektor Universitas Medan (Unimed) ini menyatakan, mereka akan dijaring secara administrasi dulu. Persyaratan yang dikenakan ialah, harus bergelar strata 1 (S1), guru sudah bersertifikasi profesi, mempunyai latar belakang pelatih dan mempunyai prestasi tambahan.

Setelah itu mereka akan menjalani pelatihan. Mereka yang dinyatakan lulus akan ditentukan melalui tiga tahapan. Yakni tes pra pelatihan, evaluasi sikap dan keterampilan selama pelatihan dan tes sesudah pelatihan.

“Instruktur nasional akan diberikan honor oleh pemerintah,” terangnya.

Pemerintah mengharapkan, dengan system penjaringan ini maka pola pikir guru akan berubah. Yakni tenaga pendidik yang akan mengutamakan penilaian aktivitas dan perolehan siswa.

Dia pun mengakui pergeseran sikap seperti itu tidak mudah. Maka dari itu, instruktur nasional mesti mempunyai insting menginspirasi perubahan cara pandang yang dapat dijadikan model ke guru sasaran.

Kemendikbud sendiri akan mendukung perubahan cara pandang itu dengan menyusun standar bahan pelatihan dan standar kompetensi instruktur nasional. Para instruktur nasional ini akan mulai dilatih pada minggu pertama Maret. Lalu pada minggu ketiga Maret akan instruktur nasional akan mulai melatih para guru sasaran.

"Untuk pelatihan guru akan dilakukan secara paralel di seluruh Indonesia. Sekolah yang akan menjadi tempat pelaksanaan pelatihan. Satu sekolah akan dijadikan kluster untuk menarik guru-guru dari sekolah lain berlatih," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6848 seconds (0.1#10.140)