Jelang Pemilu, Rapim Polri harus fokus pada 6 hal
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia Police Watch (IPW) menegaskan bahwa Rapat Pimpinan (Rapim) Polri yang diselenggarakan mulai tanggal 7 sampai 9 Januari 2014, harus fokus menyoroti enam hal penting yang akan dihadapi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 nanti.
Pertama, dalam Rapim kali ini, Polri harus fokus membahas tentang calon Wakapolri baru, untuk menggantikan posisi Komjen Pol Oegroseno yang akan memasuki masa pensiunnya pada bulan Maret 2014 nanti.
"Jangan sampai proses pergantian Wakapolri menimbulkan tarik menarik dan berbagai
manuver di kalangan elit Polri yang bisa mengganggu konsolidasi Kepolisian," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam rilis yang diterima Sindonews, Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Yang kedua, ditegasnya, Polri juga harus memetakan daerah-daerah yang rawan akan potensi konflik sosial kemudian mengantisipasinya. Sebabnya, penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 di tanah air sudah semakin dekat.
"Sebab di sepanjang 2013 terjadi 153 konflik sosial yang mengakibatkan 203 orang tewas, 361 luka, 483 rumah dirusak dan 173 bangunan lainnya dibakar," papar Neta.
Ketiga, Polri harus juga harus fokus untuk menuntaskan kasus-kasus penembakan terhadap angota Polri yang kerap terjadi beberapa bulan lalu. Sebab, sepanjang tahun 2013, telah terjadi 35 kasus yang menyebabkan 29 warga sipil dan enam polisi menjadi korban. "Ironisnya, dari 35 kasus hanya satu pelakunya yang tertangkap," ujar Neta.
Lalu keempat, mencermati meluasnya permusuhan antara masyarakat dengan pihak Kepolisian. Pasalnya selama tahun 2013, sebanyak 58 kantor polisi telah dirusak oleh masyarakat dan dibakar massa.
"Bagaimana polisi bisa melindungi masyarakat, jika melindungi dirinya saja tidak bisa," tegas Neta.
Kelima, lanjut Neta, setelah Rapim ini selesai, Polri harus melakukan mutasi besar-besaran. Mutasi dimulai pada tingkat Polsek, Polres, Polda hingga ke Mabes Polri.
"Mutasi besar ini perlu dilakukan agar ada revisi, evaluasi, antisipasi, fakta integritas, komitmen, dan sikap profesional dalam menjaga wilayah tugasnya masing-masing," ungkap Neta
Lalu yang terakhir, Keenam, Polri harus memberi jaminan kepada masyarakat bahwa Kepolisian akan netral di sepanjang Pemilu 2014 dan Pilpres 2014.
"Poin-poin ini perlu menjadi bahasan serius di Rapim agar Polri siap menghadapi Pemilu dan Pilpres 2014. Sehingga kondisi kamtibmas di sepanjang event politik tersebut tetap aman terkendali," pungkas Neta.
Pertama, dalam Rapim kali ini, Polri harus fokus membahas tentang calon Wakapolri baru, untuk menggantikan posisi Komjen Pol Oegroseno yang akan memasuki masa pensiunnya pada bulan Maret 2014 nanti.
"Jangan sampai proses pergantian Wakapolri menimbulkan tarik menarik dan berbagai
manuver di kalangan elit Polri yang bisa mengganggu konsolidasi Kepolisian," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam rilis yang diterima Sindonews, Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Yang kedua, ditegasnya, Polri juga harus memetakan daerah-daerah yang rawan akan potensi konflik sosial kemudian mengantisipasinya. Sebabnya, penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 di tanah air sudah semakin dekat.
"Sebab di sepanjang 2013 terjadi 153 konflik sosial yang mengakibatkan 203 orang tewas, 361 luka, 483 rumah dirusak dan 173 bangunan lainnya dibakar," papar Neta.
Ketiga, Polri harus juga harus fokus untuk menuntaskan kasus-kasus penembakan terhadap angota Polri yang kerap terjadi beberapa bulan lalu. Sebab, sepanjang tahun 2013, telah terjadi 35 kasus yang menyebabkan 29 warga sipil dan enam polisi menjadi korban. "Ironisnya, dari 35 kasus hanya satu pelakunya yang tertangkap," ujar Neta.
Lalu keempat, mencermati meluasnya permusuhan antara masyarakat dengan pihak Kepolisian. Pasalnya selama tahun 2013, sebanyak 58 kantor polisi telah dirusak oleh masyarakat dan dibakar massa.
"Bagaimana polisi bisa melindungi masyarakat, jika melindungi dirinya saja tidak bisa," tegas Neta.
Kelima, lanjut Neta, setelah Rapim ini selesai, Polri harus melakukan mutasi besar-besaran. Mutasi dimulai pada tingkat Polsek, Polres, Polda hingga ke Mabes Polri.
"Mutasi besar ini perlu dilakukan agar ada revisi, evaluasi, antisipasi, fakta integritas, komitmen, dan sikap profesional dalam menjaga wilayah tugasnya masing-masing," ungkap Neta
Lalu yang terakhir, Keenam, Polri harus memberi jaminan kepada masyarakat bahwa Kepolisian akan netral di sepanjang Pemilu 2014 dan Pilpres 2014.
"Poin-poin ini perlu menjadi bahasan serius di Rapim agar Polri siap menghadapi Pemilu dan Pilpres 2014. Sehingga kondisi kamtibmas di sepanjang event politik tersebut tetap aman terkendali," pungkas Neta.
(nfl)