Pemerintah jangan keranjingan ganti kurikulum
A
A
A
Sindonews.com - Seringnya pemerintah melakukan perubahan terhadap kurikulum pendidikan mendapat sorotan dari peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Hayono Isman.
Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini, perubahan kurikulum tersebut dapat menghambat perkembangan dunia pendidikan.
"Kita jangan gonta-ganti kurikulum," ujar Hayono saat acara Meet The Press dalam penyampaian Konsep Membangun Negara di Sekretariat Konvensi Partai Demokrat, Jalan Pati Unus 75, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2014).
Sebab, kata dia, ketika kurikulum itu mengalami perubahan, buku-buku anak sekolah pun otomatis berubah. Sehingga, orangtua siswa pun harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli buku-buku.
"Di kita kurikulum sering berubah. Harga buku juga mahal, maka pendidikan pun akan terhambat," katanya. Selain itu, dia pun melihat pendidikan saat ini hanya dinikmati oleh kalangan yang mampu.
Baca berita:
Kemendikbud mulai evaluasi kurikulum baru
Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini, perubahan kurikulum tersebut dapat menghambat perkembangan dunia pendidikan.
"Kita jangan gonta-ganti kurikulum," ujar Hayono saat acara Meet The Press dalam penyampaian Konsep Membangun Negara di Sekretariat Konvensi Partai Demokrat, Jalan Pati Unus 75, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2014).
Sebab, kata dia, ketika kurikulum itu mengalami perubahan, buku-buku anak sekolah pun otomatis berubah. Sehingga, orangtua siswa pun harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli buku-buku.
"Di kita kurikulum sering berubah. Harga buku juga mahal, maka pendidikan pun akan terhambat," katanya. Selain itu, dia pun melihat pendidikan saat ini hanya dinikmati oleh kalangan yang mampu.
Baca berita:
Kemendikbud mulai evaluasi kurikulum baru
(kri)