Setgab dinilai makin tak kompak
Setgab dinilai makin tak kompak
A
A
A
Sindonews.com - Sekretariat Gabungan (Setgab) yang terdiri dari enam partai politik (parpol) koalisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tak lagi kompak.
Kesibukan jelang Pemilu 2014 ditengarai menjadi penyebab mengapa Setgab tak kompak. Pasalnya, masing-masing parpol yang berada di dalam Setgab memiliki agenda dan tujuan berbeda.
"Masing-masing anggota koalisi mempunyai agenda dan target politik sendiri, sehingga sulit mempertahankan kepentingan bersama. Masing-masing berkompetisi untuk merebut kursi di parlemen," kata Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi saat dihubungi wartawan, Senin (6/1/2014).
Kata dia, Setgab dibangun untuk meningkatkan kualitas komunikasi antar parpol pemerintah. Sebab konsep koalisi melalui kontrak politik itu tidak hanya koalisi di pemerintahan saja, namun juga di DPR melalui fraksi.
"Dalam perkembangannya, ternyata proses koalisi di DPR seringkali tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah. Sehingga kemudian anggota Setgab mulai tidak solid," terangnya.
Dengan demikian, tujuan Setgab kerap tak tercapai di parlemen sehingga keberadaan mereka dinilai tak lagi sejalan.
"Tujuan Setgab tidak tercapai di DPR. Setgab tidak mampu sebagai wahana komunikasi dan think thank untuk merumuskan agenda bangsa strategis. Sehingga menyebabkan Setgab mulai rapuh soliditasnya," tuntasnya.
Baca berita:
PKS minta SBY berlaku adil terhadap anggota Setgab
Kesibukan jelang Pemilu 2014 ditengarai menjadi penyebab mengapa Setgab tak kompak. Pasalnya, masing-masing parpol yang berada di dalam Setgab memiliki agenda dan tujuan berbeda.
"Masing-masing anggota koalisi mempunyai agenda dan target politik sendiri, sehingga sulit mempertahankan kepentingan bersama. Masing-masing berkompetisi untuk merebut kursi di parlemen," kata Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi saat dihubungi wartawan, Senin (6/1/2014).
Kata dia, Setgab dibangun untuk meningkatkan kualitas komunikasi antar parpol pemerintah. Sebab konsep koalisi melalui kontrak politik itu tidak hanya koalisi di pemerintahan saja, namun juga di DPR melalui fraksi.
"Dalam perkembangannya, ternyata proses koalisi di DPR seringkali tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah. Sehingga kemudian anggota Setgab mulai tidak solid," terangnya.
Dengan demikian, tujuan Setgab kerap tak tercapai di parlemen sehingga keberadaan mereka dinilai tak lagi sejalan.
"Tujuan Setgab tidak tercapai di DPR. Setgab tidak mampu sebagai wahana komunikasi dan think thank untuk merumuskan agenda bangsa strategis. Sehingga menyebabkan Setgab mulai rapuh soliditasnya," tuntasnya.
Baca berita:
PKS minta SBY berlaku adil terhadap anggota Setgab
(kri)
Explore More