Tolak kenaikan elpiji 12 kg, SBY cari popularitas
A
A
A
Sindonews.com - Direktur investigasi dan advokasi seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi menilai, penolakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kenaikan harga elpiji 12 kg tidak jelas, bahkan cenderung mencari popularitas pribadi dan partainya.
Menurutnya, SBY terlalu basa-basi dalam menyikapi kenaikan harga elpiji di masyarakat. Padahal, seharusnya posisi SBY yang memiliki kekuasaan penuh (power full) bisa mengambil sikap tegas terhadap Pertamina. Sebab, Pertamina masih di bawah pengawasan Pemerintah.
"Kalau direktur PT. Pertamina dicopot merupakan sikap tegas dalam sejarah kepemimpinan Presiden SBY, dan citra partainya kemungkinan naik lagi dimata publik," kata Uchok kepada Sindonews, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Namun, Uchok menilai, sikap SBY dalam kenaikan harga elpiji 12 kg seperti mendua, Disatu sisi seolah-olah tidak tahu, tetapi disisi lain cara menolak.
Lebih lanjut Uchok menyatakan, cara SBY yang cuma memberikan peringatan kepada bawahannya di Pertamina dipandang sebagai langkah 'bocah' kecil. Sebab, kata dia, harusnya SBY tak hanya memberikan peringatan tegas kepada
Direktur PT Pertamina. Namun lebih dari itu, Presiden SBY diminta tegas untuk mencopot Galaila Karen Agustiawan dari jabatannya sebagai Dirut PT Pertamina.
"Kalau hanya sekedar memberikan peringatan saja, anak kecil saja bisa memberikan peringatan kepada PT. Pertamina," pungkasnya.
Menurutnya, SBY terlalu basa-basi dalam menyikapi kenaikan harga elpiji di masyarakat. Padahal, seharusnya posisi SBY yang memiliki kekuasaan penuh (power full) bisa mengambil sikap tegas terhadap Pertamina. Sebab, Pertamina masih di bawah pengawasan Pemerintah.
"Kalau direktur PT. Pertamina dicopot merupakan sikap tegas dalam sejarah kepemimpinan Presiden SBY, dan citra partainya kemungkinan naik lagi dimata publik," kata Uchok kepada Sindonews, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Namun, Uchok menilai, sikap SBY dalam kenaikan harga elpiji 12 kg seperti mendua, Disatu sisi seolah-olah tidak tahu, tetapi disisi lain cara menolak.
Lebih lanjut Uchok menyatakan, cara SBY yang cuma memberikan peringatan kepada bawahannya di Pertamina dipandang sebagai langkah 'bocah' kecil. Sebab, kata dia, harusnya SBY tak hanya memberikan peringatan tegas kepada
Direktur PT Pertamina. Namun lebih dari itu, Presiden SBY diminta tegas untuk mencopot Galaila Karen Agustiawan dari jabatannya sebagai Dirut PT Pertamina.
"Kalau hanya sekedar memberikan peringatan saja, anak kecil saja bisa memberikan peringatan kepada PT. Pertamina," pungkasnya.
(nfl)